Polusi Udara Sebabkan Kanker Paru Hingga Ganggu Pertumbuhan Anak
Karena itu akan timbul keluhan-keluhan dalam jangka pendek.
"Keluhan berupa iritasi, seperti misalnya kulit muka menjadi merah, hidung sering bersin-bersin, tenggorokan gatal, batuk-batuk karena adanya iritasi dari polusi termasuk saluran bawah akan timbul peradangan akut yang berpotensi menimbulkan keluhan dalam jangka pendek," katanya.
Gejala tersebut merupakan dampak jangka pendek yang disebabkan paparan polusi udara terhadap tubuh manusia.
Dr Agus melihat bahwa terdapat dampak jangka panjang dari polusi udara tersebut.
“Bagi orang yang memiliki asma akan membuat penyakitnya menjadi sering kambuh."
"Sedangkan orang yang belum terkena (asma) jika terus menerus terkena polusi udara maka dalam beberapa bulan atau tahun terus berada di lingkungan berpolusi maka akan membuat penurunan fungsi paru lebih cepat dan berimplikasi menyebabkan asma,” katanya.
Lebih lanjut, Agus melihat dampak buruk lainnya yang disebabkan oleh paparan polusi udara.
Ketika seseorang terus menerus terpapar udara yang tidak bagus, dapat menyebabkan penyakit serius seperti kanker paru.
Dokter paru mengingatkan pentingnya berhati-hati dengan polusi udara, karena bisa berdampak menyebabkan kanker paru hingga mengganggu pertumbuhan anak.
- 4 Khasiat Semangka, Cegah Serangan Penyakit Mematikan Ini
- 7 Khasiat Beras Merah, Aman Dikonsumsi Penderita Penyakit Kronis Ini
- Waduh! Kualitas Udara Jakarta Minggu Pagi Memburuk
- Guru Besar UI Sebut Mayoritas Penderita Kanker Paru Dilatari Kebiasaan Merokok
- Cegah Polusi, ASN Jakpus Diminta Menggunakan Kendaraan Listrik
- Kualitas Udara Jakarta Makin Membaik Senin Pagi