Ponorogo Terancam TBC
Sabtu, 24 Oktober 2009 – 20:36 WIB
Setelah mengalami gejala tersebut, biasanya penderita mengalami kerusakan pada paru-paru, fungsi otak, usus serta organ tubuh yang lain. Kemudian menyebabkan menurunnya tingkat produktivitas tubuh. ''Karena itu, penyakit ini harus segera dicegah atau diobati,'' jelasnya.
Penyakit TBC bisa dideteksi dengan menggunakan beberapa cara. Di antaranya, melakukan scutum atau pemeriksaaan dahak penderita (BTA). Selain itu dengan melihat kondisi tubuh penderita dengan alat rongent. ''Dari situ bisa kita lihat, apakah penderita positif terjangkit atau tidak,'' ujarnya.
Terlebih jika penderita TBC itu juga di vonis mengidap HIV maka harus dilakukan penanganan secara khusus. Karena jika tidak, bukan tidak mungkin penderita akan bertambah semakin banyak. ''Jika virus HIV sudah bercampur dengan TBC, maka harus ada tindakan khusus untuk penderita,'' paparnya.
Seperti pemberian obat secara bertahap, pemeriksaaan rutin, bahkan kalau diperlukan akan dilakukan karantina bagi penderita. Ini dilakuakn untuk mencegah terjadinya penularan yang lebih luas. ''Maka dari itu, kita harus berusaha mencegahnya sejak dini,'' imbaunya. (aj/noe/jpnn)
PONOROGO - Tidak jauh berbeda dengan kasus demam berdarah dengue (DBD), Ponorogo juga berpotensi terjangkit penyakit tubercolusis (TBC). Hingga akhir
Redaktur & Reporter : Auri Jaya
BERITA TERKAIT
- Resinergi, Inovator Pengelolaan Sampah Terpadu dan Berkelanjutan Sukses Raih Pendanaan dari NEV
- FIR Kepri-Natuna Kini Dipegang Penuh RI, Ketua MPR Bamsoet Sampaikan Harapan Begini
- Prakiraan Cuaca di Riau 30 April 2024, BMKG: Hujan dan Angin Kencang, Waspada
- Mencekam, Kantor dan Rumah Dinas Polsek Homeyo Diserang, 1 Warga Meninggal
- Suryan Widati Sandang Gelar Doktor Manajemen Pendidikan Islam UMJ, Begini Disertasinya
- Wamendagri: Musrenbang Papua Barat 2024 jadi Momentum Perbaikan Pelayanan kepada Rakyat