Ponpes Kaltim Tampung Anak-Anak TKI di Tawau

Beri Pendidikan hingga Ijazah Sekolah

Ponpes Kaltim Tampung Anak-Anak TKI di Tawau
BARU: Bangunan Pondok Pesantren Mutiara Bangsa yang mampu menampung 120 santri, baru diisi 70 santri. Foto: Thomas Kukuh/KaltimPos Group/JPNN.

Sebenarnya Pesantren Mutiara Bangsa sanggup menampung 120 santri. Sembari terus berupaya menjaring anak-anak TKI di Tawau, pengurus pesantren juga sibuk untuk membenahi dan membangun fisik pesantren itu. ”Rencananya kami mau membangun musala di tanah kosong,” katanya sambil menunjuk tanah lapang di dekat pintu gerbang. ”Kalau sekarang masih menggunakan ruang kosong,” imbuhnya.

Suniman lalu mengajak berjalan menyisir kompleks pesantren. Di beberapa gedung tampak juga tukang-tukang yang membenahi gedung. Misalnya menata lemari-lemari yang ada di gedung asrama santri, membersihkan rumput-rumput di halaman dan lainnya.

Pria yang juga merupakan ustaz ternama di Pulau Sebatik itu menceritakan bahwa sebenarnya Pesantren Mutiara Bangsa ini dirintis sejak tahun 2007 silam. Pembangunan ini berawal dari kunjungan pemerintah pusat ke Pulau Sebatik. Dalam kunjungan itu, pemerintah pusat mengeluhkan tentang pendidikan anak-anak TKI di Malaysia yang sangat memprihatinkan.

Keluhan itu langsung ditanggapi beberapa pengurus Yayasan Islam Indonesia Pulau Sebatik (YIIPS) dimana Suniman juga berada di dalamnya. Kepada pemerintah, YIIPS mengaku siap untuk membantu pemerintah untuk menangani masalah pendidikan anak-anak TKI.

SEBATIK - Pendidikan menjadi salah satu perhatian penting bagi masyarakat Pulau Sebatik, Kaltim. Bahkan beberapa tokoh yang tinggal di pulau perbatasan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News