PPATK Endus Transaksi Mencurigakan Koruptor di Jatim

PPATK Endus Transaksi Mencurigakan Koruptor di Jatim
PPATK Endus Transaksi Mencurigakan Koruptor di Jatim

TKM yang dilacak PPATK, termasuk di Jawa Timur, diantaranya terkait pemilukada. Yusuf memberikan contoh adanya transaksi mencurigakan menggunakan dana perusahaan-perusahaan daerah. Modusnya perusahaan daerah atau BUMD menggelontorkan sejumlah dana CSR (Corporate Social Responsibility).

"Dana CSR itu dikembangkan dulu ke suatu tempat namun ujung-ujungnya masuk ke tim sukses calon kepala daerah incumbent," jelasnya. Ada juga modus penggunaan dana bantuan social yang fiktif atau diperuntukan bagi kelompoknya sendiri.

Ketua KPK Abraham Samad beberapa waktu lalu memang sempat menyebut ada koruptor kakap di provinsi yang dipimpin Soekarwo itu. Dia menyebut koruptor itu cara merampok harta negara sangat canggih. Menurut Samad, pelaku itu sangat berpengalaman.
 
"Sebelum beraksi, si koruptor selalu memikirkan cara terbaik untuk tidak meninggalkan jejak. Berbeda dengna perampok baru yang gampang untuk dideteksi," ujar pejabat asal Makassar tersebut. Dia bahkan mengibaratkan koruptor di Jatim itu seperti seorang pembunuh berpengalaman.

Saat refleksi satu tahun KPK, Samad kembali tidak mau buka mulut soal siapa sosok yang dimaksud. Dia malah melempar bola ke Hasyim Muzadi, mantan Ketum PBNU itu disebut tahu siapa koruptor kelas kakap itu. Sebab, dialah yang memberitahu soal itu.

"Suatu ketika Pak Hazim Muzadi ke kantor. Melaporkan sejumlah kasus korupsi. Pak Hazim juga pernah menelepon dan bilang sedang kesal. Kenapa yang lainnya bisa terendus, tapi yang di Jatim tidak," katanya.
    
Saat itu, Samad membalas percakapan dengan menyebut bisa saja pelaku di Jatim itu koruptor professional. Memikirkan berbagai kemungkinan sehingga tidak meninggalkan jejak atau bukti. Beda dengan pelaku-pelaku yang saat ini sudah ditangkap. Hal itu membuat KPK kesulitan mengungkap kejahatan di Jatim.

"Berdoalah, sepandai-pandainya tupai melompat akan jatuh juga. Nanti Tuhan akan membuka dan menunjukkan jejak pelaku. Saya nggak boleh membocorkan, Pak Hasyim yang tahu," jelasnya. (gun/dim)


JAKARTA - Pernyataan Ketua KPK Abraham Samad tentang koruptor kelas kakap di Jawa Timur tampaknya juga tengah dipantau Pusat Pelaporan dan Analisis


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News