PPATK - KPK Terus Telusuri Transaksi Mencurigakan SKK Migas
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (16/9) pagi.
Menurut Yusuf kedatangannya ini untuk membahas beberapa hal dengan pimpinan KPK. Termasuk soal kerjasama penanganan kasus dugaan suap di lingkungan SKK Migas. Sayangnya, ia enggan mengungkap lebih jauh terkait pembahasan itu.
"Tapi ada yang rahasia tidak bisa saya ekspose karena ada kode etiknnya," kata Yusuf.
Yusuf pun enggan menjawab soal pihak lain yang diduga terlibat dengan kasus yang menjerat Kepala SKK Migas nonaktif Rudi Rubiandini. Dia menggariskan bahwa hal tersebut bukanlah ranah PPATK. Ia mengaku PPATK hanya akan membantu KPK menelusuri transaksi keuangan orang-orang yang diduga terlibat.
"Kita tidak bicara fisik orang yang bertemu, tetapi transaksi yang jelas atau tidak. Insyallah ini akan berkembang pada bulan-bulan ini," tandasnya.
Sebelumnya dugaan soal masuknya dana asing dalam praktik suap dilingkungan SKK Migas ini mencuat setelah KPK menerima laporan hasil analisis (LHA) transaksi mencurigakan milik tiga tersangka. Yaitu, mantan kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, pimpinan Kernel Oil Private Limited Indonesia Simon Gunawan Tanjaya, Deviardi (swasta/pelatih golf).
Diduga, ada transaksi lebih dari 20 kali terkait kasus ini yang bernilai puluhan miliar di Singapura-Indonesia, mengingat bahwa PT Kernel Oil berpusat di Singapura. (flo/jpnn)
JAKARTA - Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Peringati Hari Buruh, Menaker Ida Luncurkan Kepmen Dukung Hubungan Industrial yang Harmonis
- EF Kids & Teens Hadirkan Program dan Manfaat Pelatihan Bahasa Inggris di 6 Area Wisata Indonesia
- Fraksi PKS Konsisten Memperjuangkan Kesejahteraan dan Perlindungan Buruh
- Bocah Tenggelam di Sungai Borang Sudah Ditemukan, Begini Kondisinya
- Kemnaker Bertekad Perbanyak Kompetensi Tenaga Kerja Lewat Pelatihan Vokasi
- May Day 2024, Menaker Ida Ajak Buruh Tingkatkan Kompetensi & Daya Saing