Praja IPDN Diminta Memperkuat Disiplin Ilmu Pemerintahan

Praja IPDN Diminta Memperkuat Disiplin Ilmu Pemerintahan
Praja IPDN Diminta Memperkuat Disiplin Ilmu Pemerintahan. Para Praja saat mengikuti Stadium General di IPDN Jatinangor. Foto: dok. IPDN

Meskipun saat ini kasus stunting terhitung tinggi yaitu di angka 29,8% namun dapat diatasi dengan upaya peningkatan status desa tertinggal menjadi desa mandiri.

Berbeda dengan Kalimantan Barat, Provinsi Maluku memiliki permasalahan dan strategi penyelesaian masalah yang cukup unik.

Meskipun secara geografis Maluku hanya memiliki kurang dari 5% wilayah darat, pemerintah provinsi setempat mampu memaksimalkan potensi dan sumber daya yang dimiliki dengan angka pertumbuhan ekonomi yang terbilang tinggi yaitu sebesar 5,73%.

Pemprov Maluku juga memaksimalkan dana CSR (Corporate Social Responsibility) untuk melakukan ekspor rempah, hasil perikanan dan memaksimalkan sektor pariwisata.

Kota Bukittinggi pun memiliki kebijakan tersendiri dalam meningkatkan perekonomian masyarakat pascapandemi.

Wali Kota Bukittinggi terbilang sukses dalam menghadapi permasalahan stunting dengan turunnya angka stunting secara signifikan yang sebelumnya pada 2021 mencapai 19% menjadi 16,8% di 2022.

Pelaksanaan diskusi berjalan dinamis, Praja antusias memberikan berbagai pertanyaan terutama berkaitan dengan strategi pengambilan kebijakan dalam menghadapi stunting dan permasalahan ekonomi, seperti inflasi dan pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi.

Rangkaian kegiatan Dies Natalis IPDN dilanjutkan dengan acara khitanan massal yang dilaksanakan di Poliklinik IPDN. (esy/jpnn)

Rektor IPDN Hadi Prabowo mengatakan seorang praja dituntut mampu memiliki basic kepamongprajaan dengan dengan memperkuat disiplin ilmu pemerintahan.


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News