Presiden Bank Dunia Mundur Gara-Gara Donald Trump?

Presiden Bank Dunia Mundur Gara-Gara Donald Trump?
Presiden Joko Widodo dan Presiden Bank Dunia (World Bank) Jim Yong Kim. Foto: Dok. Setpres RI

jpnn.com, WASHINGTON - Presiden World Bank Group (WBG) Jim Yong Kim meletakkan jabatannya pada Senin (7/1). Padahal, periodenya baru akan berakhir pada 2022. Antropolog kelahiran Korea Selatan (Korsel) itu efektif meninggalkan WBG per 1 Februari mendatang. Untuk sementara, posisinya bakal digantikan CEO WBG Kristalina Georgieva.

Di surat pengunduran dirinya, Jim tidak mengungkapkan alasan di balik keputusannya yang mendadak tersebut. Dalam pesan elektronik kepada anak buahnya, dia hanya menyatakan akan bergabung dengan perusahaan swasta.

Dia juga bakal berfokus meningkatkan investasi infrastruktur di negara-negara berkembang. ''Kesempatan untuk bergabung dengan sektor swasta tidak pernah saya duga sebelumnya,'' ujar Jim sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (8/1).

Namun, Jim tidak mau menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Bagi dia, kesempatan bergabung dengan swasta adalah tantangan. Dia akan berpeluang menangani masalah-masalah yang lebih penting. Misalnya, perubahan iklim dan defisit infrastruktur di negara-negara berkembang.

Mantan presiden Dartmouth College itu juga menegaskan bakal kembali bergabung dalam dewan Partners in Health. Yakni, lembaga advokasi terkait dengan kesehatan yang dia dirikan bersama rekan-rekannya sekitar tiga dekade lalu.

Kabarnya, Jim tidak cocok dengan kebijakan-kebijakan Trump. Di bawah kepemimpinan Jim, WBG tidak lagi mendukung investasi proyek-proyek bertenaga batu bara. Di sisi lain, Trump justru berjanji menghidupkan kembali industri batu bara AS. Hal tersebut sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang dianut Jim.

Dua orang dekat Jim mengungkapkan, keputusan untuk mundur itu murni lahir dari hati Jim. Tidak ada tekanan dari luar yang memaksa dia mundur. (sha/c14/hep)


Presiden World Bank Group (WBG) Jim Yong Kim meletakkan jabatannya pada Senin (7/1). Presiden Amerika Serikat Donald Trump diduga penyebabnya


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News