Presiden Jawa
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Dalam mimpi kolektif kita sebagai negara bangsa, persoalan asal usul suku dan wilayah, sudah seyogianya kita tanggalkan dan tinggalkan.
Justru fakta demografis dan sosiologis itu harus menjadi tantangan kita, dalam program edukasi dan literasi politik dan keadaban demokrasi yang terus kita bangun. Begitu kata Hendrawan.
Pernyataan Hendrawan ini normatif dan idealis, sementara LBP ingin bersikap realistis.
Dia melihat realitas politik Indonesia masih tetap didominasi oleh konstruksi lama bahwa hanya orang Jawa yang bisa menjadi presiden.
Hal ini sudah menjadi semacam mitos politik yang diyakini oleh banyak orang.
Dalam sejarah Indonesia, 7 presiden yang pernah berkuasa berasal dari etnis Jawa dan beragama Islam.
Satu-satunya yang tidak beretnis Jawa ialah B.J Habibie yang beretnis Gorontalo berdarah Bugis.
Kepresidenan Habibie dianggap tidak paripurna, karena hanya menjabat selama 2 tahun menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri.
Dalam wawancara dengan Rocky Gerung, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kalau bukan orang Jawa sebaiknya tidak usah memaksa mencalonkan diri menjadi presiden.
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia