Presidensi G20 Indonesia Jadi Topik Hangat di China, Orang Ini Penyebabnya

Presidensi G20 Indonesia Jadi Topik Hangat di China, Orang Ini Penyebabnya
Arsip - Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di Beijing, 5 Desember 2016. (ANTARA/Reuters/Greg Baker/am)

Namun dia merasa penting menyampaikan pesan mengenai KTT G20 yang akan diselenggarakan di Bali pada Oktober mendatang kepada sekitar 150 pekerja pers lokal dan asing yang berkumpul di Hotel Media Center yang berjarak sekitar 6,5 kilometer dari Balai Agung Rakyat di kawasan Lapangan Tiananmen, tempat sidang parlemen berlangsung sekaligus tempat Wang menggelar jumpa pers pada saat itu.

Lebih lanjut dia menyebutkan beberapa bidang yang kerja samanya dengan Indonesia sangat penting untuk diperluas, di antaranya inovasi teknologi, digitalisasi, ekonomi hijau, dan kesehatan.

"Karena sama-sama memiliki kepentingan sebagai negara yang sedang berkembang, maka G20 akan memberikan kontribusi besar dalam pemulihan ekonomi dan tata kelola dunia yang lebih baik lagi," katanya.

Pernyataan Wang tersebut tentu saja tidak hanya membangun optimisme Indonesia dalam menjalankan misinya sebagai ketua melainkan juga anggota-anggota lain G20.

Membangun optimisme tersebut sangat dibutuhkan di tengah kegamangan dunia, tak terkecuali anggota G20, yang bakal terbelah sebagai dampak dari konflik Rusia dan Ukraina.

Selayaknya presidensi G20 menjadi momentum yang membanggakan bagi Indonesia dalam menjalankan peran pentingnya di panggung global yang lebih luas lagi.

Namun adanya celah baru yang lebih terbuka antara Barat dan Timur, menjadikan anggota G20 tahun ini bakal terbelah.

Tuntutan agar Rusia dikeluarkan dari keanggotaannya di G20 makin menguat terlebih setelah invasi terhadap Ukraina sejak 24 Februari lalu.

Presidensi G20 Indonesia tiba-tiba menyita perhatian publik China, apa yang jadi pemicunya?

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News