Presidium Alumni 212 Setuju Jakarta Bersyariah

Presidium Alumni 212 Setuju Jakarta Bersyariah
Para narasumber dalam diskusi yang digelar Forum Nasional Jurnalis Indonesia (FNJI) di Jakarta, Rabu (7/2). Foto: Ist/Jawapos.com

jpnn.com, JAKARTA - Aktivis dan budayawan Jakarta Geisz Khalifah mengatakan, kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017 merupakan aspirasi masyarakat ibu kota. 

Geisz tak sependapat dengan anggapan bahwa kemenangan Anies-Sandi karena isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Menurut dia, hal itu adalah sebuah aksi reaksi ketika relawan Teman Ahok berkampanye.

"'Lebih baik kafir tapi tidak korupsi daripada muslim tapi korupsi'. Ini kan seolah menuduh semua pemimpin dari orang muslim itu korupsi," ujar dia dalam diskusi bertema 100 Hari Anies-Sandi, Benarkah Ada Jakarta Bersyariah, Bagaimana Realisasinya? di kawasan Menteng Jakarta Pusat, Rabu (7/3).

Menurut Geisz, jangan sampai isu syariah ini digeneralisasi menjadi anti-NKRI, intoleran dan dilawan dengan isu 'Saya Indonesia Saya Pancasila',

"Rasanya tidak sehat kita ini bernegara. Tapi apa pun itu kita harus mengucapkan terima kasih sama Ahok. Sebab, tanpa Ahok, maka tak akan mungkin muncul sosok pemimpin seperti Anies," jelas dia.

Menurut Geisz, kekalahan Ahok bukan karena isu SARA, melainkan lebih kepada sosok personal eks bupati Belitung Timur itu.

"Ahok sendiri yang membuat umat muslim moderat, umat yang di tengah sekalipun marah dengan ucapannya soal Al-Maidah 51. Wong yang ikut aksi 212 itu teman-teman saya banyak kok yang sekuler, tukang mabuk juga tapi merasa terganggu dengan ucapan Ahok itu", tegas Geisz.

Geisz Khalifah mengatakan, kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017 merupakan aspirasi masyarakat ibu kota.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News