Presidium Alumni 212 Setuju Jakarta Bersyariah

Presidium Alumni 212 Setuju Jakarta Bersyariah
Para narasumber dalam diskusi yang digelar Forum Nasional Jurnalis Indonesia (FNJI) di Jakarta, Rabu (7/2). Foto: Ist/Jawapos.com

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Khatib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) KH. Taufiq Damas mengatakan, isu SARA hanya dijadikan sebagai alat kampanye seperti di Jakarta.

Menurutnya, isu SARA merupakan alat mobilisasi politik paling efektif.

Masjid dan musala di Jakarta digunakan sebagai mimbar politik untuk menyebarkannya.

"Ini tak boleh dibiarkan terus-menerus terjadi dalam sebuah momen domokrasi seperti pilkada. Agama dijadikan alat politik untuk mendelegitimasi lawan ini berbahaya bagi kehidupan berbangsa kita," tegas dia.

Sementara itu, Presidum Alumni 212 Ustaz Aminuddin mengatakan, secara kinerja umat Islam tak ada masalah dengan Ahok.

Menurut dia, umat Islam hanya mempersoalkan etika kepemimpinan Ahok yang suka memgumbar kemarahan pada rakyat kecil di depan publik.

Selain itu, kata Ustaz Amin, dakwah yang paling efektif adalah lewat kekuasaan.

"Coba Anda lihat ketika berkuasa, hanya dengan satu tanda tangan Alexis langsung ditutup," tegas dia.

Geisz Khalifah mengatakan, kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017 merupakan aspirasi masyarakat ibu kota.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News