Produktivitas Pekerja Indonesia Capai US $ 24,6 Ribu  

Produktivitas Pekerja Indonesia Capai US $ 24,6 Ribu  
Sesditjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemnaker Kunjung Masehat saat membuka Conference and Workshop on Innovation Development di Jakarta pada Selasa (6/3). Foto: Istimewa

Ada beberapa topik yang bisa digali dari APO untuk melakukan inovasi. Di antaranya industri, Service Area, agriculture, impairment, dan sebagainya.

Dia berharap, kementerian/badan, perguruan tinggi, dan unsur masyarakat dapat memanfaatkannya dengan baik.

Sehingga dapat mengambil pengalaman dari negara-negara lain dalam mengembangkan produktivitas dan daya saing bangsa.

"Kami manfaatkan untuk dalam rangka sharing information yang mereka lakukan, pengalaman mereka di negara mereka dan juga pengalaman mereka menjadi penggerak di bidang yang akan kami kembangkan," ujarnya.

Selain itu, Indonesia memiliki tantangan pengangguran terbuka dengan prosentase 5,3 persen dari jumlah penduduk penduduk Indonesia. Hal ini bisa dimanfaatkan agar mereka bisa berinovasi dalam bidang inkubasi bisnis.

“Salah satu tantangan kita kan bagaimana agar mereka bisa terlibat dalam inovasi dan pengembangan inkubasi bisnis supaya mereka bisa meng-create pekerjaan, bukan mencari pekerjaan,” jelasnya.

Acara Conference and Workshop on Innovation Development yang berlangsung selama 2 hari (6-7 Maret)  ini merupakan hasil kerja sama Ditjen Binalattas Kemnaker dengan APO dan Direktorat Inovasi dan Inkubasi Bisnis (DIIB) Universitas Indonesia.

Adapun, dua narasumber yang dilibatkan dalam acara ini adalah Deputy Secretary General of The National Science Technology and Innovation Policy Office, Ministry of Science and Technology of Thailand, Akkharawit Kanjana-opas, Ph.D., dan Former Director of Gyeonggi Center for Creative Economy and Innovation (GCCEI) Republic of Korea, David Sehyeon Baek.(jpnn)


Berdasarkan data The Conference Board dalam Total Economy Database mencatat produktivitas per pekerja Indonesia pada tahun 2017 telah menembus US$ 24,6 ribu.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News