Prof Agus: Waspadai Perusahaan Startup yang Cepat jadi Unicorn

Prof Agus: Waspadai Perusahaan Startup yang Cepat jadi Unicorn
Prof Dr Agus Sartono, Guru Besar Bidang Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM. Foto: Mesya/JPNN.com

"Kalau perusahaan ini kemudian kolaps, dampaknya akan sangat luas bagi perekonomian negara dan masyarakatnya," ucapnya.

Agus memaparkan, pelajaran dari perusahaan rintisan yang mampu bertahan dan menjadi perusahaan profitable seperti Apple, Amazon, Microsoft adalah mereka menciptakan inovasi yang mengubah peta persaingan, segmen pasar baru, dan lainnya. Munculnya startup yang sekadar meniru produk atau layanan yang sudah ada diyakini tidak akan sukses.

"Sebagai akademisi, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan hanyalah sebagai pemicu untuk kita teliti dan pelajari sehingga peristiwa seperti pecahnya gelembung perusahaan dot com di tahun 2000 tidak terulang," pungkasnya.

FEB UGM terus melakukan perubahan. Tidak hanya soal nama, FEB UGM kini terus berusaha memperbaiki diri agar semakin berkiprah di kancah internasional.

Dekan FEB UGM Eko Suwardi, MSc. PhD mengungkapkan, FEB UGM menginisiasi program internasionalisasi baik di level strata satu maupun starta dua serta program staff and faculty exchange. Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM merupakan satu-satunya Fakultas Ekonomika dan Bisnis di Indonesia yg terakreditasi oleh ASCSB.

Dia melanjutkan, kiprah UGM dalam pembangunan bangsa diwujudkan tidak hanya dalam bentuk kegiatan riset dan pengabdian masyarakat, FEB UGM juga tercatat memiliki para alumni yang kini menduduki berbagai jabatan penting di pemerintahan. Salah satu alumni FEB UGM saat ini menjabat sebagai Deputi bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK, Agus Sartono. (esy/jpnn)

 

 

Prof Dr Agus Sartono mengatakan, unicorn itu berkembang dan menghasilkan laba besar, maka dananya dibawa ke luar negeri.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News