Proposal Gas Masela Pola LNG Terapung Dinilai Beresiko Tinggi
Demikian juga tentang total kandungan dalam negeri (TKDN). kalau LNG Terapung maksimal 10 persen atau USD 2,2 miliar. Sementara bila dipilih LNG darat, dari hasil pengalaman di Indonesia membangun, menurut Hamdi TKDN-nya mencapai 35 persen atau USD 5,6 miliar. "Manfaat TKDN ini akan langsung dirasakan oleh warga Maluku maupun pihak Indonesia lainnya," jelas Hamdi.
Di samping itu, lanjut dia, pembangunan LNG Terapung Abadi Masela hanya menghasilkan penjualan USD 4 miliar per tahun. Jika dibangun di darat, selain hasil USD 4 miliar, juga akan diperoleh tambahan penjualan USD 5 miliar per tahun dari proses gas menjadi industri petrokimia.
Bahkan menurut Hamdi, biaya operasi (Opex) per tahun LNG darat sebesar USD 2 miliar. "Jauh lebih rendah dibanding LNG terapung senilai USD 7 miliar," jelasnya.
Selain itu, kata Hamdi, pilihan LNG darat akan menampung pengembangan lapangan-lapangan Migas baru yang bertebaran mulai dari Aru, Tanibar sampai Celah Timor. Hingga wilayah Maluku bisa menjadi sentra baru industri gas dan petrokimia Timur.
"Pembangunan LNG darat akan membuka peluang bangkitnya ekonomi, sosial, kewilayahan dan pembangunan ketahanan nasional di Indonesia Timur (Maluku-NTT), seperti maritim, kelistrikan, pertanian, lapangan kerja, pariwisata, ekonomi kreatif dan UKM serta tumbuhnya kota-kota seperti Balikpapan Baru," kata Al Hilal Hamdi. (fas/jpnn)
JAKARTA - Proposal yang diajukan oleh InPex dan Shell agar pemerintah menyetujui pengembangan proyek Lapangan Gas Abadi Masela dengan pola LNG terapung
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- JIP Dukung UPRS VI Gelar Pelatihan & Bazar UMKM Rusunawa Jakarta
- BTN Raih Best Savings Bank Award 2024 di Thailand
- Nasabah BTN Jadi Korban Investasi Bodong, Pengamat Perbankan Merasa Heran
- Bank Mandiri Imbau Nasabah Berhati-Hati Terhadap Penipuan Berkedok Undian Berhadiah
- Ralali Food Venture Rilis Makanan Tanpa Pengawet yang Bisa Bertahan Setahun
- Berburu Keping Oreo Pokemon Mew, Hadiahnya Traveling ke Jepang