Prosesi Labuhan Merapi Dimulai dari Petilasan Mbah Marijan

Prosesi Labuhan Merapi Dimulai dari Petilasan Mbah Marijan
Puluhan abdi dalem Keraton Ngayogyakarta bersama ratusan warga dan wisatawan saat prosesi puncak labuhan Merapi di Bangsal Manganti, Minggu (7/4). Foto: ELANG KHARISMA DEWANGGA/RADAR JOGJA

Juru Kunci Merapi Mas Kliwon Suraksosihono mengambil peran sebagai pemimpin doa bersama. Mas Asih, sapaannya, mampu membawa suasanya khidmad dan khusyuk. Semua peserta labuhan larut dan menyatu dengan semesta.

Usai doa para abdi dalem membagikan plastik kecil kepada seluruh peserta labuhan. Plastik kecil itu berisi nasi gurih dengan daging ayam suwir, yang juga telah didoai. Dulunya nasi gurih itu ditempatkan dalam pincuk (alas makan dari daun pisang). Tiap peserta dapat satu pincuk untuk dimakan bersama di penghujung acara.

BACA JUGA: Penjelasan Kapolda Soal Bentrok Pendukung 01 dengan FPI di Sleman

Selama ini banyak orang mengira uba rampe yang dilabuh berarti dibuang ke kawah Merapi. Cerita yang beredar, setelah didoai bersama, uba rampe akan dibawa oleh seorang abdi dalem menuju puncak. Sedangkan peserta labuhan lain tetap tinggal di Bangsal Sri Manganti.

Cerita ini dilandasi makna spiritual secara turun-temurun bahwa istilah dilabuh merupakan proses penyerahan uba rampe keraton kepada Eyang Sapu Jagad. Penguasa gunung Merapi. Dilabuh di kawah Merapi, yang mana tempat itu merupakan lokasi bersemayamnya Eyang Sapu Jagad.

Nyatanya tidak demikian. Uba rampe itu kembali dimasukkan dalam peti merah berukuran sekitar 30 cm x 15 cm tersebut. Kemudian dibawa turun dan diberikan kepada siapa pun yang membutuhkannya.

Asih mengatakan, saat labuhan ada semacam prosesi ‘serah terima’ saat di Bangsal Sri Mnganti. Setelah “disampaikan” kepada Eyang Sapu Jagad lalu di-lorot lagi.

“Ini istilahnya lorotane. Jadi bukan dibuang di kawah. Tapi disajikan di situ (Bangsal Sri Manganti). Setelah diterima, kemudian dibawa turun,” jelasnya usai labuhan.

Labuhan Merapi dimulai dari petilasan Mbah Marijan, digelar sehari setelah Labuhan Parangkusumo di pantai selatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News