Proyek RS di Unair Berbau Nazaruddin

Pengakuan Bos PT DGI di Pengadilan Tipikor

Proyek RS di Unair Berbau Nazaruddin
PENGAKUAN - Dirut PT DGI Dudung Purwadi dalam sesi sidang di Pengadilan Tipikor, Rabu (3/8) lalu. Foto: Arundono/JPNN.
Tapi lagi-lagi, Dudung berkilah jika dituduh pihaknya yang berinisiatif memberikan fee wisma atlet kepada Sesmenpora Wafid Muharam dan angota DPR. Menurutnya, yang berinisiatif adalah Nazaruddin dan Rosalina. Bahkan, menurutnya, Rosalina dan Nazaruddin tak segan-segan menekan dan mendesak agar perusahaannya mengeluarkan dana miliaran untuk success fee kepada Wafid.

Nah, karena terus didesak, Dudung pun akhirnya menyanggupi pemberian dana ucapan terimakasih itu. Totalnya, lanjut Dudung, senilai 20 persen. "Nazaruddin mendapat 13 persen, pejabat di daerah 5 persen dan Sesmenpora 2 persen," tuturnya.

Bahkan, lantaran sering menekan dan memaksa, Dudung dan Idris pun menjuluki Rosalina dengan nama lain. Yakni Hamas. Nama kelompok perjuangan Palestina itu sematkan kepada Rosa karena wanita kelahiran Dolok Sanggul Sumatera Utara itu sangat ketus dan hingga ditakuti keduanya.

Hal tersebut terungkap saat salah satu majelis hakim Herdi Agusten menanyakan kepada Dudung perihal keterangan yang dituangkan di berita acara pemeriksaan. "Apa maksud istilah Hamas yang ada di dalam percakapan telepon antara anda dengan Idris?" tanya Herdi. "Sebenarnya itu istilah yang sedikit memalukan. Tapi itu sebutan Bu Rosalina karena sering menekan Pak Idris," jawab Dudung lalu melirik ke arah Rosalina.

JAKARTA - Fakta-fakta baru kembali terungkap dalam persidangan kasus suap wisma atlet SEA Games 2011 di Palembang. Kemarin (5/8) Dudung Purwadi,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News