Proyeksi PAD Batam Turun Drastis, Ternyata Ini Penyebabnya

jpnn.com, BATAM - Wali Kota Batam Muhammad Rudi memproyeksikan bahwa pendapatan asli daerah (PAD) pada APBD 2017 kota Batam, Kepulauan Riau, turun sebesar 2,70 persen.
Dari sebelumnya APBD Kota Batam Tahun 2017 sebesar Rp 2,55 triliun diproyeksi hanya tercapai sebesar Rp 2,48 triliun.
Penurunan ini disebabkan beberapa hal seperti tidak tercapainya Penerimaan Asli Daerah (PAD).
Sektor ini pemko memproyeksi PAD dari sebelumnya Rp 1,16 triliun menjadi Rp 1,08 triliun, atau turun 6,35 persen.
"Pelaksanaan KUA PPAS perubahan ini didasari oleh perubahan asumsi dan proyeksi pendapatan daerah," kata Rudi saat menggelar rapat paripurna penyampaian Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Rancangan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan APBD Kota Batam Tahun Anggaran 2017, Senin (7/8).
Selain PAD, Dana perimbangan juga mengalami penurunan. Dari sebelumnya ditetapkan sebesar Rp 1,004 triliun menjadi Rp 995 miliar atau berkurang 0,89 persen.
Begitu juga pada lain-lain pendapatan yang sah, dari Rp 278,4 miliar atau berkurang 7,89 persen.
Sementara dari sisi pembiayaan malah mengalami kenaikan, dari Rp 108,2 miliar menjadi Rp 143,8 miliar atau bertambah 32.82 persen.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi memproyeksikan bahwa pendapatan asli daerah (PAD) pada APBD 2017 kota Batam, Kepulauan Riau, turun sebesar
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- PSN Rempang Eco City Tak Masuk Perpres yang Diteken Prabowo, Rieke: Batal!
- Gandeng Telkomsel, Pegatron Resmikan Smart Factory Berbasis AI dan 5G di Batam
- 30 WN Vietnam Ditangkap, 2 Kapal Ikan Ilegal Diamankan di Perairan Indonesia
- Pacu Pemprov Kalteng Tingkatkan Realisasi APBD, Wamendagri Ribka: Ini PR untuk SKPD
- Gemerlap Danantara