Puan Ingatkan Politisasi Laporan ke BK DPR
Sabtu, 28 Mei 2011 – 05:35 WIB
BK, lanjut Puan, harus tetap mengedepankan etika budaya ketimuran. Selain, tentu saja, juga tetap mengedepankan fakta hukum.
Baca Juga:
"Ingat, bahwa laporan terkait itu imbasnya bukan hanya pada anggota bersangkutan, tapi juga pada keluarga, istri, dan anak," imbuh ketua DPP PDIP bidang politik dan hubungan antarlembaga tersebut.
Meski demikian, tandas Puan, bukan berarti pula BK harus menjadi lembaga yang tidak punya taji. BK harus tetap tegas memproses semua laporan yang masuk tanpa melihat fraksi asal anggota bersangkutan. ?Ya, tentu tanpa melepas ketegasan, namanya saja sudah badan kehormatan DPR, ada yang harus diawasi dan dijaga,? katanya.
Pada kesempatan tersebut, Puan juga mengungkapkan akan kembali mengaktifkan keanggotaan fraksinya di BK. Terakhir, Fraksi PDIP menarik anggotanya dari BK karena kecewa dengan ketidakkonsistenan fraksi-fraksi lain terkait kesepakatan perombakan keanggotaan di BK. "Selambat-lambatnya awal Juni 2011 mendatang," ungkap Puan.
Otomatis, saat itu, FPDIP juga akan mengaktifkan Ketua BK yang menjadi jatah fraksi terbesar ketiga di DPR tersebut. M. Prakosa akan ditugaskan kembali memimpin BK menggantikan posisi yang sebelumnya diisi Gayus Lumbuun tersebut. "Semua sudah kami konsultasikan pada pimpinan DPR," pungkasnya. (dyn)
JAKARTA - Sinyal BK (Badan Kehormatan) akan mencopot sejumlah anggota DPR yang terbelit masalah hukum, langsung mendapat reaksi dari petinggi PDIP.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sistem Pemilu Perlu Dievaluasi, Begini Alasannya
- Prabowo Bicara Program Makan Siang Gratis di Hadapan Investor Asing
- Apresiasi Dukungan Masyarakat Jateng, Sudaryono: Ini Nikmat dari Allah
- Demi UMKM, Pemprov Harus Tertibkan Alfamart dan Indomaret di Jakarta
- Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Ditetapkan Jadi Calon Kepala Daerah
- Penambahan Jumlah Kementerian Penting Pertimbangkan 2 Hal