Puan & Masinton Kian Berani Kritisi Pemerintah, Sebaiknya Jokowi Bersiap Ditinggal PDIP

Ketua umum FSP BUMN Bersatu itu menyebut kritikan Masinton bukan sembarangan. Sebab, memang penanganan Covid-19 oleh Luhut Pandjaitan juga banyak menuai kritikan.
"Cuma, kalau sama PDI Perjuangan Luhut masih mikir untuk ngancam-ngancam atau gertak sambal, kali ya. Beda kalau kubu SBY atau oposisi yang mengkritik, pasti dia marah besar," tutur Arief.
Dia juga menyinggung kritikan Effendi Simbolon yang menyalahkan Jokowi yang tidak mau menerapkan lockdown.
"Kalau lockdown, dalam hitungan minggu dipastikan Jokowi digulingkan," ucap Arief.
Selain itu, dia menyebut penerapan lockdown membutuhkan dana besar untuk bisa menanggung keperluan dan kebutuhan hidup utama masyarakat.
"Memang punya uang apa negara? Wong utang saja sudah sampai ubun-ubun, kok, sudah mau tenggelam oleh utang," pungkas Arief Poyuono.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah menjelaskan aturan makan di warung maksimal 20 menit dalam penyesuaian PPKM Level 4.
"Pemerintah harus bisa menjelaskan mengapa aturan batasan waktu makan tersebut bisa dianggap efektif untuk mencegah penularan. Kemudian soal teknis pengawasannya bagaimana? Apakah hanya perlu kesadaran masyarakat atau bagaimana? Ini harus dijelaskan rinci," kata Puan di Jakarta, Selasa (27/7).
Kritik tajam Puan, Effendi Simbolon dan Masinton bisa jjadi pertanda mulai pupusnya dukungan PDIP kepada pemerintahan Jokowi.
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi