Pulau Ndana, Bagian Terluar Indonesia, Dulu Tentara Australia Sering Singgah, Kini Dijaga Marinir

Pulau Ndana, Bagian Terluar Indonesia, Dulu Tentara Australia Sering Singgah, Kini Dijaga Marinir
Pulau Ndana, pulau terluar di bagian selatan Indonesia yang kini dijaga oleh TNI. FOTO: Sekarin Ratri/JAWA POS

Namun, perjalanan bisa pula ditempuh dengan kapal cepat. Hanya diperlukan waktu sekitar 2 jam. Jika menggunakan pesawat, kini maskapai Wings Air tengah berpromosi dengan jadwal terbang Kupang-Rote PP setiap hari.

Harga tiket dua sarana transportasi itu pun tidak jauh berbeda. Yakni, tarif kapal cepat Rp 165 ribu-Rp 190 ribu dan pesawat sekitar Rp 170 ribu. Ketika tiba di Kota Ba'a, masih ada dua perjalanan yang harus ditempuh untuk sampai ke Pulau Ndana, perjalanan darat dan laut. Perjalanan darat bisa ditempuh dengan naik ojek atau mobil sewa karena tidak ada fasilitas transportasi lain yang memadai.

Sebenarnya, di ibu kota Kabupaten Rote Ndao tersebut ada angkutan umum. Namun, jam operasinya tidak jelas. Begitu pula destinasinya. "Jadi, memang lebih baik pakai motor atau mobil saja," kata Krisna Ndun, salah seorang warga Pulau Rote.

Dengan motor atau mobil, perjalanan darat bisa ditempuh selama dua jam atau lebih. Ada beberapa jalur alternatif untuk menuju Pulau Ndana, yakni melalui Pantai Boa atau Pantai Oselie. 

Di sana, kendaraan tidak bisa ngebut seenaknya, meski kondisi jalan sangat sepi dan beraspal. Sebab, banyak hewan ternak yang berkeliaran. Sepanjang perjalanan, sapi, kambing, kerbau, kuda, ayam, anjing, dan babi kerap ditemui. Menurut pemuda 22 tahun tersebut, jika menabrak hewan, urusannya bisa panjang. 

"Harus bayar uang napas karena hewan ternak mereka mati. Belum lagi kalau yang ditabrak betina, yang punya akan menghitung potensi hewannya itu punya anak berapa. Lalu, kalau anaknya betina, anaknya bisa berapa. Jadi, bayarnya sangat mahal. Bisa sampai jutaan," urainya.

Tiba di Pantai Oeseli di Desa Oeseli, perjalanan panjang yang cukup melelahkan terbayar. Pemandangan di Pantai Oeseli sangat indah. Air lautnya jernih. Pantainya juga bersih dari sampah. Batu-batu cadas bertebaran di pinggir pantai.

Di dekat Pantai Oeseli terdapat posko TNI (AD dan AL) yang terletak persis di depan masjid. Para wisatawan yang ingin menyeberang ke Pulau Ndana bisa mencari informasi di posko tersebut. Sayang, belum ada listrik di kawasan pinggiran Pantai Oeseli. 

Mengunjungi pulau terluar Indonesia selalu begitu mengagumkan. Bukan hanya keindahan alamnya, adat dan budaya masyarakat di pulau-pulau itu sangatlah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News