Puluhan Penyuluh Pertanian Terancam Batal jadi CPNS

Puluhan Penyuluh Pertanian Terancam Batal jadi CPNS
Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Wajo, Edy Rakhman menyebut pihaknya mengajukan 100 tenaga penyuluh pertanian ke Menteri PAN-RB bulan April lalu.

Itu sesuai kebutuhan untuk 190 desa/kelurahan dengan jumlah area persawahan di Wajo. Di Soppeng, enam penyuluh yang telah terangkat melalui jalur formasi 2017, juga belum menemui kejelasan.

SK pengangkatannya sebagai CPNS tak kunjung terbit. Kepala Badan Kepegawaian dan SDM Soppeng, A Mahmud mengatakan status mereka belum final. Masih perlu klarifikasi dari Kementan, Kemenpan, dan BKN.

Padahal diakui tenaga mereka dibutuhkan, sekaligus menutupi kebutuhan pegawai di Soppeng. Menurutnya, nasib penyuluh tidak sebaik 25 bidan PTT yang juga terangkat tahun ini. SK pengangkatannya sebagai CPNS sudah diserahkan.

"Soppeng merupakan salah satu daerah yang cepat menyelesaikan pengangkatan bidan PTT," tambah A Mahmud.

Di Bone, pemkab mendapat jatah 11 CPNS untuk formasi penyuluh pertanian tahun ini. Namun sayang, dua di antaranya terancam hilang lantaran ijazah mereka peternakan.

"Kalau ini tidak ada jalan keluar, bisa terancam hilang. Kasihan dua ini yang selama ini honor dan digaji langsung pusat, gagal jadi CPNS," kata Kepala BKPSDM Bone, Andi Islamuddin.

Dia mengatakan sudah berurat ke Kementerian Pertanian, dan Kemenpan terkait permasalahan formasi dua tenaga penyuluh Bone.

Puluhan penyuluh pertanian lepas (PPL) terancam batal menjadi CPNS lantaran terganjal syarat umur. Padahal, mereka sudah puluhan tahun mengabdi sebagai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News