Punjer

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Punjer
Ilustrasi: Google Maps

Pangeran Diponegoro yang memimpin Perang Jawa pada 1825 sampai 1830 nyaris bisa menghancurkan kekuasaan Belanda, sampai kemudian dia ditangkap dengan cara licik penuh tipu muslihat dan diasingkan. Struktur dan strategi militer Diponegoro disebut-sebut dipengaruhi oleh strategi militer Turki Usmani.

Oleh karena itu klaim bahwa Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun diperdebatkan dan digugat. Megawati Soekarnoputri dalam pidato pengukuhannya sebagai profesor kehormatan Universitas Pertahanan mengungkit kembali klaim tersebut.

Sejarah Indonesia pra-modern membentang ribuan atau malah ratusan ribu tahun. Jawa menjadi punjer atau episentrum peradaban ketika itu.

Jawa menjadi pusat peradaban dunia dan menjadi titik awal berkembangnya manusia modern homo sapiens yang sekarang menjadi penguasa tunggal dunia.

Jejak manusia pertama Homo Neanderthal yang menjadi cikal bakal manusia purba ditemukan di wilayah Jerman dan diperkirakan hidup 500 ribu tahun yang lalu. Homo Neanderthal kemudian diyakini musnah dan digantikan oleh spesies homo sapiens yang lebih modern dan berperadaban.

Jejak homo sapiens ditemukan di Afrika dan juga di Solo, yang diduga hidup kira-kira 200 ribu tahun yang lampau. Oleh karena itu tidak berlebihan kalau ada klaim bahwa Jawa adalah punjer dunia, episentrum peradaban dunia, dan Center of the Universe.

Dari Jawa-lah peradaban dunia lahir dan berkembang. Dari Jawa peradaban manusia berkembang ke seluruh penjuru dunia, dari peradaban nomaden “hunter and gatherer” pemburu dan pengumpul sampai menjadi peradaban yang menetap dan mulai mengenal pertanian.

Para ahli evolusi menemukan bukti-bukti perkembangan ras manusia yang disebut mempunyai kesamaan nenek-moyang dengan simpanse. Charles Darwin dalam ekspedisinya ke Amerika Selatan pada 1831 menemukan bukti-bukti itu di Pulau Galapagos.

Seharusnya penemu teori evolusi pertama ialah Alfred Russel Wallace, bukan Charles Darwin. Pusat dunia atau center of the universe ialah Indonesia, bukan Amerika Selatan, apalagi Amerika Serikat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News