Punya 822 Apotek, Penjualan Kimia Farma Capai Rp 6,2 Triliun
Nilai pasar farmasi dalam negeri pada tahun ini diperkirakan mencapai Rp 66 triliun.
Dalam peta jalan pengembangan industri farmasi, pemerintah menargetkan pasar farmasi bisa mencapai Rp 700 triliun pada 2025.
Berdasar angka itu, sekitar Rp 450 triliun merupakan pasar nasional dan sisanya menyasar pasar ekspor.
Meski kinerja industri farmasi nyaris stagnan, Kimia Farma mampu mencetak pertumbuhan penjualan 16 persen pada tahun ini.
Total penjualan KF sampai akhir tahun diprediksi mencapai Rp 6,2 triliun.
”Pertumbuhan kami bisa lebih tinggi daripada industri farmasi lain. Sebab, KF memiliki bisnis dari hulu sampai hilir. Mulai pabrik bahan baku obat (BBO), pabrik obat, hingga apotek,” tuturnya.
Pada tahun depan, perseroan menargetkan mampu membukukan kenaikan penjualan 20 persen jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun ini atau di kisaran Rp 7 triliun.
Tahun ini, KAEF memiliki 822 unit apotek dan diharapkan menjadi 900 unit pada akhir 2016.
SURABAYA – Omzet industri farmasi hanya bertumbuh tiga persen tahun ini. Tahun depan, pertumbuhan diprediksi hanya mencapai sembilan persen.
- Pembekalan Teknologi Digital untuk Nasabah PNM Terus Digeber
- Salip Mobile Banking Lain, BRImo dan Sabrina dari BRI Sabet Penghargaan
- BMSG Teruskan Visi Keberlanjutan dan Penerapan ESG Bank Mandiri di Mancanegara
- Sinergi TikTok Shop & Tokopedia Diyakini Turut Percepat UMKM Go Digital
- Misi Dagang ke Maroko Disambut Baik, Catatkan Transaksi Potensial Rp 276 Miliar
- Hadir di Jakarta, Mitraruma Tawarkan Kitchen Set dan Kabinet Premium