Putra Kadhafi Usulkan Pemilu Diawasi Internasional

Sementara Jet NATO Kembali Lancarkan Serangan

Putra Kadhafi Usulkan Pemilu Diawasi Internasional
Putra Kadhafi Usulkan Pemilu Diawasi Internasional
TRIPOLI - Pemimpin Libya Muammar Kadhafi akhirnya mau berkompromi. Kemarin (16/6) Saif al-Islam, putra Kadhafi, mengusulkan pemilihan umum (pemilu) sebagai solusi atas krisis politik di negerinya. Bersamaan itu, utusan Rusia tiba di Kota Tripoli untuk menjadi mediator terkait situasi di negeri Afrika Utara tersebut.

"Pemilu di bawah pengawasan pemantau internasional akan menjadi satu-satunya solusi yang tidak menyakitkan bagi kedua belah pihak," terang Saif dalam wawancara dengan harian Italia, Corriere della Sera, kemarin (16/6).

Putra kedua Kadhafi itu yakin bahwa pemilu akan bisa mengembalikan stabilitas politik di dalam negeri Libya. Kepada koran tersebut, Saif menegaskan bahwa ayahnya tak akan meninggalkan Libya atau tinggal di pengasingan. Karena itu, pemilu di bawah pengawasan internasional bisa menjadi jalan keluar. Dengan begitu, kata dia, transparansi proses dan hasil pemilu bisa dijamin.

"Pemilu itu sebaiknya diselenggarakan dalam tiga bulan mendatang. Atau, paling lambat akhir tahun ini," tegas pria 38 tahun itu. "Asal mekanismenya sesuai prosedur, kami tak keberatan dengan kehadiran pengawas dari Uni Eropa atau Uni Afrika. Bahkan, pengawas dari PBB atau NATO sekalipun juga tak masalah asal mereka menjalankan tugas dengan baik," papar Saif dalam wawancara di sebuah hotel di Tripoli tersebut.

TRIPOLI - Pemimpin Libya Muammar Kadhafi akhirnya mau berkompromi. Kemarin (16/6) Saif al-Islam, putra Kadhafi, mengusulkan pemilihan umum (pemilu)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News