Raboyamin Gibran

Oleh: Dahlan Iskan

Raboyamin Gibran
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Tiga pemain sepak bola terkenal lulusan Unsa: Rochy Putiray, Eduard Cong, dan Adi Swandana.

Sebentar lagi nama Almas akan masuk di hall of fame kampus itu: mahasiswa semester akhir yang menang di MK dengan kehebohan 15 skala Richter.

Adik Almas, bernama Arkan, sebenarnya juga menggugat ke MK. Di soal yang sama. Beda keinginan. Permohonan Arkan ditolak.

Arkan kalah. Mahasiswa hukum UNS semester 3 kalah dengan mahasiswa Unsa semester 8. Kakak sulung mengalahkan adik nomor 2.

Yang sebenar-benar adalah bapak-ibu mereka. Sang ayah pengacara. Sang ibu guru agama. Pakai jilbab dan penutup muka.

Nama-nama anak itu dipilihkan oleh sang ibu. Karena itu berbau bahasa Arab.

Kakak-kakak Boyamin juga aktivis. Di desa. Ada yang jadi ketua PPP ada yang jadi ketua Parmusi. Ayahnya: NU, tetapi politik ayahnya Masyumi.

Boyamin sendiri NU yang dibesarkan di Muhammadiyah. Anak nomor 4 dan 5, perempuan, sekolah di pondok NU di Boyolali dan Sukoharjo.

Sampai hari ini ia jadi berita besar. Dua sekaligus. Anaknya menang di Mahkamah Konstitusi: Gibran pun bisa memenuhi syarat maju sebagai cawapresnya Prabowo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News