Radikal LaVani

Oleh Dahlan Iskan

 Radikal LaVani
Dahlan Iskan dan Presiden Keenam RI Sudilo Bambang Yudhoyono. Foto: disway.id

Acara tidak sepadat waktu menjabat presiden. Ibaratnya di rumah baru itu beliau seperti pengantin baru lagi. Banyak waktu yang dihabiskan hanya berdua.

Rumah itu sekarang dibiarkan kosong dulu. Hanya ada penunggunya saja.

Pak SBY kembali tinggal di Desa Cikeas. Yang sudah masuk wilayah Bogor.

Malam itu saya perlu waktu 1,5 jam untuk bisa sampai di sana. Dari rumah saya di SCBD Jakarta.

"Di sini lebih tenang," ujar Pak SBY lirih. "Saya belum ke mana-mana. Di rumah ini saja," tambahnya.

"Tidak ingin ke luar negeri?“ tanya saya.

"Jangankan ke luar negeri. Ke kota lain pun belum bisa. Bayangan Ibu Ani masih ikut terus. Ke mana pun saya pergi pasti ada kenangan dengan Ibu Ani," ujar beliau.

Saya tahu betapa menyatu pak SBY dengan istrinya. Bukan hanya untuk masa yang panjang. Bukan hanya serasi, tetapi juga sangat intens.

Saya melihat Pak SBY masih begitu sedih. Wajahnya masih penuh duka. Pun setelah lima bulan berlalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News