Radikal LaVani

Oleh Dahlan Iskan

 Radikal LaVani
Dahlan Iskan dan Presiden Keenam RI Sudilo Bambang Yudhoyono. Foto: disway.id

Intensitas hubungan itu begitu tinggi. Pun dalam masalah politik.

"Baru minggu depan terpaksa harus ke Bandung," ujar beliau. "Pak Hatta terima gelar doktor dari ITB," tambah beliau.

Hatta Rajasa adalah besan. Juga menteri. Di masa kabinet beliau. Termasuk menjabat Menko Perekonomian.

"Di Bandung nanti saya minta dicarikan hotel yang tidak ada kenangan dengan Ibu Ani," ujar beliau.

Saya pun tidak mau menambah kesedihan beliau.

Mungkin bicara politik lebih bisa mengalihkan kesedihan itu. Maka saya pun memulai bicara politik.

Mulai dari mengapa Mas Agus berhenti dari dinas ketentaraan --saat pangkatnya masih mayor. Agus Harimurti Yudhoyono adalah anak sulung beliau. Yang sangat pandai. Ganteng. Lulusan terbaik Akmil.

Karier militernya lancar. Semestinya akan bisa mencapai pangkat jenderal. Namun baru di mayor sudah memutuskan berhenti.

Saya melihat Pak SBY masih begitu sedih. Wajahnya masih penuh duka. Pun setelah lima bulan berlalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News