Radikal LaVani

Oleh Dahlan Iskan

 Radikal LaVani
Dahlan Iskan dan Presiden Keenam RI Sudilo Bambang Yudhoyono. Foto: disway.id

"Yang ini saja," kata Pak SBY kepada cucunya itu. Sambil menyodorkan kue di depan Pak SBY.

Setelah menerima kue itu sang cucu lari ke dalam lagi. Itulah Pancasakti Maharajasa Yudhoyono. Putra kedua Mas Ibas --Edhie Baskoro Yudhoyono, adik mas Agus.

Cucu seperti itulah yang kini jadi penghibur hati beliau. Ibas dan keluarganya kini ikut tinggal di Cikeas --menemani sang ayah.

Sebagai intelektual Pak SBY tahu kesedihan jenis apa yang sedang dialaminya sekarang ini. Yakni masa sulit setelah ditinggal istri tercinta.

Beliau sengaja membaca beberapa buku yang membahas 'masa-masa sulit' seperti itu. Juga membaca beberapa artikel terkait.

Beliau optimistis masa sulit itu akan bisa diatasi. Pada saatnya. Hanya perlu waktu.

Semua orang mengalaminya. Itu sangat manusiawi.

Ada yang bisa teratasi dalam sebulan. Setengah tahun. Ada yang perlu satu tahun, bahkan ada yang harus sampai satu setengah tahun.

Saya melihat Pak SBY masih begitu sedih. Wajahnya masih penuh duka. Pun setelah lima bulan berlalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News