Raih Hati Rakyat, Militer Mesir Bersiasat

Raih Hati Rakyat, Militer Mesir Bersiasat
Raih Hati Rakyat, Militer Mesir Bersiasat
Selain Mubarak dan dua putranya, Alaa dan Gamal, pengadilan Mesir juga menetapkan tiga mantan menterinya  sebagai tersangka. Yakni, mantan Menteri Dalam Negeri (mendagri) Habib el-Adli, mantan Menteri Pariwisata Zuhair Garana, dan mantan Menteri Perumahan Ahmed el-Maghrabi. Pengadilan juga menarget seorang taipan baja Mesir yang pernah menjabat sekretaris NDP, Ahmed Ezz.

Atas permintaan Mesir, Eropa akhirnya membekukan harta Mubarak dan keluarganya maupun aset Adli dan keluarganya. Selain itu, pemerintahan transisi juga telah memerintahkan pembekuan harta sejumlah politisi lain, seperti mantan Ketua Parlemen Fathi Sorour dan mantan pemimpin Dewan Shura Safwat El Sherif. Pemerintahan transisi malah menerbitkan surat perintah penangkapan untuk keduanya.

Mereka yang terindikasi korupsi, tanpa melanggar HAM atau terlibat dalam karut marut revolusi, pun tak lepas dari sorotan pemerintahan transisi. Eks Menteri Perdagangan dan Industri Rachid Mohamed Rachid dan pebisnis Hussein Salem, misalnya. Pemerintahan transisi menerbitkan surat perintah penangkapan atas mereka karena dugaan korupsi. Saat ini, Salem dikabarkan berada di Dubai.

Sejauh ini, baru sidang Mubarak dan Adli yang bergulir. Pada 24 Mei lalu, Mubarak menjalani sidang terkait keterlibatannya dalam represi militer terhadap warga sipil. Termasuk pembantaian dan pembunuhan. Pada 28 Mei, dia dinyatakan bersalah karena memerintahkan pemadaman internet dan telepon. Bersama dua putranya, tokoh 83 tahun itu akan kembali menjalani sidang pada 3 Agustus nanti terkait dugaan korupsi. (berbagai sumber/hep/dwi)

KAIRO - Program reformasi Mesir amat bergantung pada militer. Sebagai pemegang kendali pemerintahan transisi, militer punya tanggung jawab besar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News