Ramai-ramai Mundur Setelah Di terima Di SMP Pinggiran

Ramai-ramai Mundur Setelah Di terima Di SMP Pinggiran
Ramai-ramai Mundur Setelah Di terima Di SMP Pinggiran
MALANG  - Ratusan orang tua siswa yang anaknya sudah diterima di SMPN pinggiran kemarin mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Malang di Jl Veteran. Begitu melihat Kadiknas Kota Malang Shofwan di depan kantor, ratusan orang tua siswa yang sudah bergerombol sejak pagi langsung menyerbu.

Mereka ingin mendapatkan rekomendasi dari Shofwan. Rekomendasi yang diinginkan bukan keringanan biaya atau pindah ke luar kota. Namun, mereka akan mundur dari sekolah pinggiran dan selanjutnya mengisi bangku kosong pada sekolah di tengah kota. "Pak, saya datang dari pagi. Tolong saya di-ACC," pinta salah satu orang tua siswa saat berdesak-desakan di depan Shofwan.

Ani Mufrani, orang tua siswa berinisial Mn juga mengatakan hal yang sama. Ani sudah bersiap-siap mengundurkan diri dari SMPN 7. Dengan harapan, diknas bersedia memberikan kesempatan untuk mengisi bangku kosong di SMPN 4 atau SMPN 18. "Anak saya memang sudah daftar di dua sekolah ini, tapi tidak diterima. Mau saya daftar bangku kosong di situ saja, soalnya SMPN 7 itu jauh," ujar Ani.

Ani ingin anaknya mundur dari SMPN 7 dan tetap memburu bangku kosong di SMPN tengah kota. Alasan utama bukan karena kualitas sekolah, tapi karena jarak SMPN 7 yang berada di Bumiayu, Kedungkandang, dengan rumahnya di Jetis, Dau, dianggap terlalu jauh. "Anak saya salah pilih. Kok dia memilih sekolah yang jauh," kata Ani yang anaknya mempunyai nilai UASBN 22,40 ini.

MALANG  - Ratusan orang tua siswa yang anaknya sudah diterima di SMPN pinggiran kemarin mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Malang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News