Rara, Wanita Manis Cucu M Arsyad Sanusi yang Masuk Pusaran Kasus Surat Palsu MK
Surat Palsu Terjadi Begitu Saja, Pacaran dengan Masyhuri Kebetulan Saja
Sabtu, 01 Oktober 2011 – 14:14 WIB
”Dengan Hasan saya hanya hubungan personal, selain kedekatan sebagai hubungan kerja. Hasan tak pernah membicarakan tentang rencana pemalsuan surat itu kepada dirinya,” katanya.
“Sesama karyawan MK biasalah dekat, tapi memang saat itu kami memang dekat, apalagi kebetulan tempat tinggal kami berdekatan. Dia sering menawarkan antar jemput kalau mau kemana-mana. Tapi dia tidak pernah cerita tentang pembuatan surat palsu itu,” ujar Rara, panggilan akrab Kin Isura Ginting.
Karir Rara termasuk punya potensi berkembang. Lahir dari pasangan Ny Alfira Arsyad dan Dr Mohammad Indra Ginting, Rara menamatkan pendidikan di Universitas Trisakti Jakarta jurusan akuntasi. Tamat tahun 2006, perempuan kelahiran Jakarta 27 Agustus 1984 ini bekerja di PT Ercsson Indonesia sebagai staf keuangan. Dari Ericsson, Rara pindah ek PT Nestle Indonesia pada posisi yang sama.
Tahun 2008 barulah dia masuk staf kuangan pada Mahkamah Konstitusi. Di mahkamah inilah Rara berkenalan dengan mantan Juru Panggil MK Masyhuri Hasan. Pertemanannya dan ruang lingkup kerjaan yang berdekatan, keduanya jadi makin sering ketemu. Namun sebelum kasus Dewi ramai diberitakan, Rara tak tahu sama sekali kalau Dewi sedang berperkara di MK.
Staf Biro Hukum Mahkamah Konstitusi (MK), Kin Isura Ginting, tiba-tiba jadi perhatian. Wanita muda nan manis ini tak menyangka dirinya masuk kasus
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor