Ratusan Aktivis Peringati Peristiwa Malari 1974

jpnn.com - JAKARTA - Ratusan aktivis dari berbagai angkatan memperingati 49 tahun meletusnya peristiwa Malari 1974.
Malari adalah malapetaka 15 Januari, dimana terjadi kerusuhan saat mahasiswa yang dipelopori Hariman Siregar dan ribuan mahasiswa berunjuk rasa mengkritik kebijakan ekonomi Pemerintahan Soeharto.
Aksi unjuk rasa digelar saat kunjungan kerja Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka ke Indonesia.
Aksi awalnya berlangsung damai, tetapi kemudian berujung ricuh.
Akibatnya belasan orang tewas, 685 mobil hangus, 128 korban luka-luka dan 750 orang ditangkap.
Peringatan 49 tahun peristiwa Malari digelar bersamaan dengan perayaan HUT ke-23 Indonesia Demokrasi Monitor, yang digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Senin (16/1).
Peringatan kali ini mengangkat tema 'Menolak Lupa: Pertahankan Demokrasi'.
Menurut pendiri Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika) Bursah Zarnubi, tema tersebut sangat penting digaungkan untuk menghalau upaya-upaya penyelewengan terhadap demokrasi.
Ratusan aktivis memperingati peristiwa Malari 1974, mengingatkan pentingnya mempertahankan demokrasi.
- Beri Kuliah Program Doktor, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Keseimbangan Demokrasi dan Hukum
- Ketua Umum KSPSI: Presiden Prabowo Bakal Hadiri Peringatan May Day di Monas
- Forum Purnawirawan TNI Usul Copot Wapres Gibran bin Jokowi, Pengamat: Ekspresi di Negara Demokrasi
- Jokowi Tempuh Jalur Hukum Perihal Tudingan Berijazah Palsu, Pengamat Politik Boni Hargens: Ini Pelajaran Berdemokrasi
- Aktivis Nasional Nilai Bupati Lahat Bursah Zarnubi Berkepemimpinan Prorakyat
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat