Ratusan Aktivis Peringati Peristiwa Malari 1974

Ratusan Aktivis Peringati Peristiwa Malari 1974
Ratusan aktivis dari berbagai angkatan memperingati 49 tahun meletusnya peristiwa Malari 1974 yang digelar di TIM, Jakarta, Senin (16/1). Foto: Ist.

Namun kemudian Hitler berubah menjadi seorang pemimpin yang sangat otoriter.

"Karena itu demokrasi penting tidak diselewengkan."

"Esensi demokrasi yang berupa pembatasan kekuasaan dan kontrol masyarakat dan penghormatan kepada hak asasi harus terus dipertahankan dan dikembangkan."

"Bila ada penyelewengan maka masyarakat sipil yang harus berdiri di barisan terdepan," katanya.

Sementara itu pakar hukum tata negara Refly Harun menyoroti ambang batas pencalonan presiden 20 persen.

Dia menilai aturan tersebut harus dihapuskan.

Menurutnya, presiden dapat menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) untuk menghapus aturan tersebut.

Aktivis mahasiswa 78 Rizal Ramli sependapat dengan Refly Harun.

Ratusan aktivis memperingati peristiwa Malari 1974, mengingatkan pentingnya mempertahankan demokrasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News