Ratusan Balita Mengidap Gizi Buruk
Rabu, 06 Maret 2013 – 09:47 WIB

Ratusan Balita Mengidap Gizi Buruk
“Khusus untuk di daerah pegunungan di samping masalah gizi buruk juga dikarenakan balita di sana kekurangan yodium (zat garam),” ungkapnya.
Baca Juga:
Asep mengatakan, Dinkes sudah berupaya memberikan penyuluhan gizi buruk melalui Puskesmas ataupun ke masyarakat langsung. “Selama ini kamui terus mengimbau kepada masyarakat untuk memberikan makanan pendamping untuk bayinya, seperti bubur tim dan susu. Khusus untuk 2013, kita mempunyai program penyuluhan bagi masyarakat yang mempunyai balita untuk memberikan makanan pendamping seperti susu, biskuit dan multivitamin,” tuturnya.
Dijelaskan Asep, untuk mengetahui seorang balita terkena gizi buruk, bisa dilihat dari Kartu KMS (kartu menuju sehat) yang biasa digunakan di Posyandu. “Di sana bisa terlihat pada saat penimbangan bayi, untuk pemberian gizi bagi bayi seperti umur 0-6 bulan cukup diberi ASI saja. Setelah 6-24 bulan baru bisa diberi makanan pendamping, seperti bubur encer, nasi tim dan jika sudah menginjak umur satu tahun baru bisa diberikan nasi,” paparnya.
Selain itu, lanjutnya, bisa juga dilihat secara fisik. Jika kondisi badan kurus kering dan gemuk sekali namun semacam gemuk air, itu adalah pertanda si bayi menderita gizi buruk.
SUBANG-Dinas Kesehatan temukan 293 kasus balita gizi buruk. Secara keseluruhan, 0,49 persen dari total 130.000 anak dan 568 balita. Gizi buruk tersebut
BERITA TERKAIT
- Potensi Pidana Menjerat Pengemudi Nissan yang Tabrak Siswa SMA 5 Bandung
- 2.050 Karung Bawang Merah Diselundupkan dari Malaysia ke Bengkalis, Lihat
- 9 Dari 1.497 Jemaah Calon Haji Asal Semarang Batal Berangkat
- Dukung Asta Cita, Pemprov Sumsel Selaraskan Program 3 Juta Rumah dengan Visi Misi HDCU
- Bali Tolak Ormas GRIB Hercules, Kalimat Giri Prasta Tegas
- Identitas 12 Korban Tewas Akibat Kecelakaan Maut Bus ALS