Ratusan Nakes dan Dokter Meninggal, Ada yang Keliru dengan Model Penanganan Covid-19 Pemerintah

Ratusan Nakes dan Dokter Meninggal, Ada yang Keliru dengan Model Penanganan Covid-19 Pemerintah
Prosesi penghormatan jenazah dr Putri Wulan Sukmawati di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Senin (6/7/2020). Foto: ANTARA Jatim/HO/WI

Dia menegaskan, bertambahnya angka kematian dokter ini tidak boleh dimaknai sebagai angka statistik semata. Sebab, dokter adalah bagian dari keluarga besar Indonesia. 

Bukhori pun meminta kepada pemerintah untuk menyertakan hati nurani dari temuan 100 dokter meninggal dunia selama menangani Covid-19. Misalnya, para tenaga medis yang wafat dibuatkan monumen di depan istana. 

“Oleh karena itu, jika boleh saya memberi usulan kepada pemerintah, para tenaga medis yang wafat ini agar bisa dibuatkan monumen khusus di depan istana di mana terdapat nama-nama mereka yang dicatat secara terkini untuk dikenang oleh publik, sekaligus wujud penghargaan kepada mereka. Selain itu, monumen ini juga bisa berfungsi sebagai peringatan bahwa kematian adalah juru nasihat yang paling jitu,” tegas dia. 

Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyampaikan ratusan dokter dinyatakan meninggal dunia selama menangani Covid-19. Informasi itu disampaikan IDI melalui akunnya di Twitter @PBIDI hari ini.(ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Pemerintah tidak memprioritaskan sisi kesehatan sehingga ratusan tenaga medis dan dokter meninggal dunia selama menangani Covid-19.


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News