Raup Rp 20 Juta Dalam Sepekan Itu Biasa

Raup Rp 20 Juta Dalam Sepekan Itu Biasa
Ilustrasi. Foto : ist

jpnn.com - JAKARTA - Lesunya perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2015 ternyata tidak hanya berpengaruh terhadap bisnis legal saja. Bisnis esek-esek kelas atas pun ikut loyo lantaran daya beli konsumen yang menurut. 

Hal itu diakui oleh Bela, seorang muncikari yang biasa menjajakan barang "dagangan" elite ketika berbincang dengan Jawa Pos (induk JPNN) di Cilandak Town Square, Jakarta, Sabtu (2/1) lalu. 

Bela membawahi banyak anak buah dengan latar belakang mulai dari mahasiswa, model hingga artis. Mereka punya tarif yang beragam pula, mulai dari yang tiga juta hingga puluhan juta rupiah. 

Menurut Bela, masa-masa kejayaan "bisnis hitamnya" adalah pada tahun 2012 sampai 2014. Dia menyebutnya sebagai periode pasar tumpah. Kala itu Bella bisa melayani pesanan dengan harga di atas Rp 20 juta hanya dalam waktu sepekan. 

Namun semuanya berubah di tahun 2015 lalu. "Sekarang dapat orderan kakap sebulan sekali saja sudah bagus," ujar perempuan yang sudah menjadi muncikari sejak tahun 2009 ini.

Saat ditanya apakah kondisi ini ada kaitannya dengan penangkapan artis yang diduga sebagai ani-ani sepanjang tahun lalu? Bela membantahnya. Meski berpengaruh, namun hal tersebut bukan lah faktor utama.

Problem utamanya, jelas dia, terletak pada gerak ekonomi yang melambat. Karena faktor tersebut, pelanggan Bela yang terdiri dari kalangan pengusaha, politisi dan pejabat, memilih berhemat. "Penjual tetap ada. Mereka nggak tiarap, tapi karena memang sepi order dari akarnya," kata perempuan berambut lurus itu. 

Dia belum bisa memprediksi apakah industri esek-esek akan kembali bergeliat di tahun 2016 ini. Namun yang jelas untuk saat ini situasi belum berubah, masih suram. (Dinarsa Kurniawan/co3/dos/dil/jpnn)


JAKARTA - Lesunya perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2015 ternyata tidak hanya berpengaruh terhadap bisnis legal saja. Bisnis esek-esek kelas


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News