Reforma Agraria Jalan Keluar dari Ketidakadilan Pembangunan

Reforma Agraria Jalan Keluar dari Ketidakadilan Pembangunan
Mantan wartawan dan calon anggota DPR RI Periode 2019-2024 dari Partai Demokrat Dapil 8 Jawa Timur, Jan Prince Permata. Foto: Dokpri for JPNN.com

Sejak Bung Karno mencanangkan gerakan reforma agraria yang ditandai dengan pencangkulan tanah sebagai dimulainya pembangunan semesta berencana, reforma agraria yang genuine memang belum pernah signifikan terelisasi. Sejak era reformasi hingga saat ini fokus pemerintah adalah aspek legalisasi asset, berupa penerbitan dan pembagian sertifikat tanah.
Tidak gampang memang menjalankan reforma agraria. Namun beberapa negara telah sukses menjalankan program ini sebut saja, Jepang, Taiwan, Tiongkok, Kanada, Peru, negara-negara skandinavia dan beberapa negara Amerika Selatan.

Kerumitan di Indonesia salah satunya adalah proses kesejarahan dan politik. Namun, di sisi lain, kita punya modalitas kuat yakni konstitusi kita dan UUPA 1960. Dukungan dari seluruh komponen masyarakat, partai politik, TNI, Polri, kelompok bisnis/pengusaha, kalangan agama penting dalam melaksanakan reforma agraria sebagai jalan keluar dari “gelapnya” pembangunan yang hingga saat ini belum mampu sepenuhnya mengatasi kemiskinan dan ketidakadilan. Momen hari tani 24 September kiranya memperkuat tekad dan semangat kita untuk melaksanakan reforma agraria bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Selamat Hari Tani Nasional, Selamat Hari Agraria.***


Berita Selanjutnya:
AHY Sosok Pemimpin Zaman Now

Gini ratio penguasaan tanah di Indonesia mendekati angka 0,58. Artinya, hanya sekitar 1 persen penduduk yang menguasai 59 persen luas tanah di Indonesia.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News