Refund Tiket dan Reschedule di Bandara Juanda Semrawut

Refund Tiket dan Reschedule di Bandara Juanda Semrawut
Ratusan calon penumpang yang mengantri untuk refund di beberapa kios maskapai penerbangan di Bandara Juanda Surabaya. FOTO: yessy artada/JPNN.com

jpnn.com - SURABAYA - Para calon penumpang di Bandara Juanda, Surabaya sangat kecewa dengan pembatalan seluruh penerbangan akibat hujan abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud. Meski begitu mereka tetap pasrah dan ingin meminta uang mereka kembali atau menjadwal ulang jadwal penerbangan mereka. 

Menurut Johnny Agung, calon penumpang Citilink jurusan Surabaya-Jakarta, kini penumpang memenuhi area kios beberapa maskapai penerbangan untuk meminta uang mereka kembali lantaran pesawat yang hendak mereka tumpangi gagal berangkat. 

Kios Lion Air adalah yang paling banyak dikunjungi penumpangnya dibanding maskapai lainnya. Counter maskapai yang terletak di dalam bandara itu tergolong kecil. Itu tak sebanding dengan ratusan calon penumpang yang batal berangkat. Bahkan petugas yang segelintir orang pun seakan tak mampun mengatasi masalah tersebut. 

"Kondisinya semrawut," kata Johnny yang hendak ke Jakarta dengan penerbangan pukul 06.00. 

Menurut dia, kondisi ini menunjukkan bahwa tidak ada kesiapan penumpang dan petugas maskapai saat ada keadaan pembatalan karena ada bencana alam. 

Meski begitu kondisi refund di kios maskapai cenderung terkendali. Tidak ada penumpang yang marah-marah lantaran mengetahui bahwa itu disebabkan bencana alam yang tidak bisa diduga. 

"Penumpang dan petugas sama bingung. Banyak penumpang yang bingung karena belum tau caranya refund dan syarat-syaratnya apa saja. Sedangkan petugas bingung karena menghadapi calon penumpang yang sangat banyak," kata pria yang mengaku memiliki usaha laundry di Salemba Jakarta itu. (mas/jpnn) 

SURABAYA - Para calon penumpang di Bandara Juanda, Surabaya sangat kecewa dengan pembatalan seluruh penerbangan akibat hujan abu vulkanik dari letusan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News