Rekaman Rini - Sofyan Dinilai Bisa Bikin Investor Kabur

Rekaman Rini - Sofyan Dinilai Bisa Bikin Investor Kabur
Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) bersama Dirut PLN Sofyan Basir di Kementerian BUMN, Jakarta. Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Rekaman percakapan antara Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut Pertamina Sofyan Basir yang diduga membahas fee proyek LNG di Banten masih menjadi perhatian publik.

Rekaman percakapan itu dinilai bisa mengurangi kepercayaan investor berinvestasi di Indonesia.

Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra el Talattov, melihat dalam rekaman percakapan itu juga kental nuansa kolusi karena Rini diduga berusaha memuluskan sepak terjang kakaknya, mendapat fee proyek BUMN.

“Percakapan yang kental nuansa kolusi, menunjukkan adanya intervensi yang tidak sehat di BUMN,” kata Abra, saat dihubungi, Rabu (2/5).

“Investor akan melihat kasus rekaman Menteri Rini sebagai preseden buruk, BUMN tidak fleksibel karena selalu diatur-atur dan akhirnya investor nanti tidak mau lagi membiayai proyek-proyek BUMN,” imbuh dia.

Selain itu, kata Abra, rekaman Rini-Sofyan juga mencoreng citra pemerintah dan bisa berdampak pada sulitnya mendapat kepercayaan investor.

“Karena jatuh rugi BUMN kan yang akan nanggung pemerintah. Yang bisa dilihat langsung dari kasus ini adalah citra-citra BUMN akan memburuk di mata investor,” kata Abra.

Saat pemerintah kehilangan kepercayaan investor, lanjut Abra, maka dampak buruk selanjutnya akibat perbuatan Rini adalah tersendatnya aliran modal untuk menjalankan berbagai proyek strategis.

Rekaman percakapan Rini Soemarno - Sofyan Basir dinilai bisa mengurangi kepercayaan investor berinvestasi di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News