Rektor
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Kampus dan kekuasaan adalah dua entitas yang berbeda. Seorang intelektual kampus tidak seharusnya menjadi bagian dari kekuasaan. Sebaliknya, kekuasaan harus membiarkan kampus bebas menjalankan perannya sebagai suara kebenaran.
Intelektual kampus yang tidak menjalankan fungsi pencerahan—apalagi menyeberang menjadi bagian dari kekuasaan—dianggap telah melakukan pengkhianatan.
Intelektual kampus yang kerjanya hanya nongkrong di menara gading, asyik dengan dirinya sendiri, tanpa peduli terhadap kondisi rakyat, adalah intelektual tradisional yang terpisah dari rakyat.
Seorang intelektual harus organik, menyatu dan turun ke bawah membela kepentingan rakyat yang tertindas oleh kekuasaan. Itulah intelektual ideal, yang oleh Antonio Gramsci disebut sebagai intelektual organik.
Intelektual adalah makhluk yang tercerahkan. Rausyan Fikri, kata intelektual Syiah dari Iran Dr. Ali Shariati. Intelektual yang tercerahkan adalah mereka yang mendapatkan pencerahan dari ilmunya, dan kemudian memanfaatkan ilmu pencerahannya untuk terjun membela rakyat.
Intetektual yang ongkang-ongkang di kampus, dan asyik menjadi pembela kekuasaan, adalah intelektual yang tersesat dalam gelap.
Ilmuwan Prancis, Julien Benda dengan tegas menyebut para intelektual menara gading itu sebagai pengkhianat. Benda dalam ‘’La Trahison des Clercs’’ (1997) membagi masyarakat ke dalam dua kategori.
Pertama, cendekiawan atau intelektual yang mendedikasikan hidupnya untuk mencari kebenaran. Kedua, kaum awam yang seluruh hidupnya terikat kepada fungsi mengejar kepentingan materi dan duniawi.
Lebih baik mati menghirup gas beracun, daripada kebebasannya mati karena menghirup racun kekuasaan
- Bambang Soesatyo Dukung UI Racing Team Berlaga di Ajang Formula Student Czech 2024
- Jurnal International IJTech Tambah Bidang Riset Multidisciplinary
- 4 Bidang FTUI Raih Peringkat 1 di Indonesia dalam Pemeringkatan QS World University
- Utamakan Pendidikan, Febby Rastanty Menangis saat Bolos Sekolah
- Universitas Indonesia & Yandex Berkolaborasi, Bahas soal Masa Depan AI
- Merespons Tantangan Perubahan Global, FTUI Buka 2 Prodi Baru Kelas Internasional