Rencana Rekonstruksi Gaza Berliku
Hamas dan Fatah Sulit Rekonsiliasi
Senin, 26 Januari 2009 – 09:02 WIB
GAZA - Sejumlah negara berjanji mengalirkan dana untuk merekonstruksi Jalur Gaza. Tapi, permasalahan baru mengemuka, siapa yang berhak mengelola dana jumbo tersebut? Keinginan Hamas itu ditentang keras Israel dan Amerika Serikat. Mereka mendasarkan kecurigaan pada alasan lama, yaitu uang rekonstruksi yang dikirim ke Gaza malah digunakan Hamas untuk membeli senjata.
Hamas jelas merasa sebagai pihak yang paling berhak. "Harap diingat, Hamas adalah pemerintah (yang berkuasa di Gaza). Kalau komunitas internasional ingin membangun kembali Gaza, silakan saja, tapi harus di bawah supervisi Hamas," kata Abu Rushki Zaza, menteri ekonomi Hamas, seperti dilansir The Guardian.
Baca Juga:
Menurut Zaza, Fatah tak perlu dilibatkan karena rival mereka yang lebih moderat itu tak punya otoritas di Gaza. "Semua orang Palestina memang menghendaki rekonsiliasi (antara Hamas dan Fatah). Tapi, itu baru bisa terjadi kalau Organisasi Pembebasan Palestina (yang didominasi Fatah) bisa ditata ulang," ujarnya setelah memimpin salat Jumat di Masjid Al-Filisteen.
Baca Juga:
GAZA - Sejumlah negara berjanji mengalirkan dana untuk merekonstruksi Jalur Gaza. Tapi, permasalahan baru mengemuka, siapa yang berhak mengelola
BERITA TERKAIT
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia