Reshuffle itu Percuma

Reshuffle itu Percuma
Reshuffle itu Percuma
Bila Montesquieu hanya menyebut legislatif, eksekutif dan judikatif, sebetulnya kekuasaan itu juga bisa mencakup lembaga bank sentral.  Yang paling ideal adalah agar tidak terjadi intervensi dan kolusi serta konspirasi antara pelbagai pusat kekuasaan itu yang bisa menggumpal menjadi absolutisme kekuasaan yang monolit dan korup.

Baca Juga:
 

Karena itu dituntut profesionalisme dan independensi bidang ekonomi, seperti jabatan Chairman Federal Reserve (Bank Sentral) di Amerika Serikat. Agar tidak mudah diperalat oleh elite yang menjadi the ruling party menduduki kepresidenan dan Kongres atau Senat, kesediaan untuk mematuhi aturan main, menghargai, menyegani dan menghormati peranan masing-masing sektor merupakan suatu kelembagaan yang menciptakan iklim saling percaya dalam masyarakat.

Di kita ini malah pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia diduga kuat berbau money politics, dan kasusnya sedang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Lembaga penegakan hukum mesti menjamin bahwa jika ada abused of power maka hamba hokum akan bertindak kendatipun yang ditindak adalah salah seorang pengurus DPP Partai Politik yang berkuasa, termasuk para menteri, gubernur, bupati dan walikota yang dicalonkan oleh partai berkuasa, tetapi jika melakukan korupsi harus ditindak.

SEKIRANYA reshuffle kabinet berlangsung juga, adakah jaminan Indonesia akan menapak masa depan gemilang? Saya ragu, bahkan sekalipun koalisi partai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News