Reshuffle itu Percuma

Reshuffle itu Percuma
Reshuffle itu Percuma
SEKIRANYA reshuffle kabinet berlangsung juga, adakah jaminan Indonesia akan menapak masa depan gemilang? Saya ragu, bahkan sekalipun koalisi partai politik pendukung pemerintahan mempertahankan yang lama, bahkan jika  ditambah dengan PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. Sama ragunya saya jika misalkan Golkar dan PKS dikeluarkan dari koalisi, sehingga tak ada lagi, yang katanya “musuh dalam selimut” belumlah sebuah jaminan bangsa ini meraih segala cita-cita indah dan bahagia.

Akan tetapi manakala kaum elit di Indonesia telah matang berdemokrasi dengan menghormati pemisahan kekuasaan ala Trias Politika yang diperlebar, dipertinggi dan diperdalam, barangkali banyak orang akan berharap munculnya cercah-cercah harapan masa depan yang meyakinkan.

Disebut demokrasi yang “diperluas” dalam makna bukannya malah eksekutif dan legislative saling kompak dan harmonis, apalagi ikut bergabung pula kekuatan judikatif, maka jadilah sumber kolusi, korupsi dan nepotisme semakin berkecambah.

Inilah kekeliruan memandang. Menganggap bahwa kekuatan Trias Politika itu harus harmonis. Namanya saja sudah pemisahan kekuasaan mestinya tidak boleh ada yang menjadi subordinasi dari yang lainnya. Kita merasa jika tak sependapat maka Negara akan runtuh, padahal beda pendapat hanyalah control agar pemerintahan dan Negara berjalan di rel yang benar.

 

SEKIRANYA reshuffle kabinet berlangsung juga, adakah jaminan Indonesia akan menapak masa depan gemilang? Saya ragu, bahkan sekalipun koalisi partai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News