Ribut Tumpengan dan Sedekah Bumi, Begini Penjelasan Gus Muwafiq

Ribut Tumpengan dan Sedekah Bumi, Begini Penjelasan Gus Muwafiq
Ulama KH Ahmad Muwafiq saat mengisi program Inspirasi Ramadhan Edisi Buka Puasa bersama Host Nico Siahaan di akun BKN PDI Perjuangan di Youtube, Selasa (5/4). Foto: BKN PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Ulama KH Ahmad Muwafiq mengulas mengenai pro dan kontra tradisi tumpengan dan sedekah bumi dari sudut pandang Islam. Dia menilai praktik tradisi tersebut harus dilihat lebih dalam lagi.

Pria yang akrab disapa Gus Muwafiq itu tak ingin lagi ada pembubaran paksa dan ribut-ribut mengenai hal ini.

"Islam itu tidak berbicara memandang sedekah bumi, lebih kepada apa yg ada dalam sedekah bumi dan tumpengan," ujarnya saat mengisi program Inspirasi Ramadhan Edisi Buka Puasa bersama Host Nico Siahaan di akun BKN PDI Perjuangan di Youtube, Selasa (5/4).

Menurut Gus Muwafiq itu, tradisi tumpengan itu adalah upaya nenek moyang agar bisa makan bareng-bareng atau guyub.

"Makanya nasi ini ditumpuk, ngumpul bareng, makan bareng, ayam juga cuma satu," imbuhnya.

Riuh rendah pembahasan tradisi dan budaya lokal yang dihadapkan dengan syariat Islam itu juga dijawab dengan candaan. Dia menilai hal itu hanya perlu dihayati saja.

"Kalau zakat budayanya juga dipakai, masyarakat sana (Arab) zakatnya gandum karena budaya makannya gandum. Kalau di sini zakatnya beras karena budaya makannya nasi, nah, ini bedanya," ungkapnya.

Ulama NU itu juga menilai ada kelompok yang memang memiliki merek lain dalam memahami konteks agama. Menurut dia, tradisi nusantara itu memiliki kesamaan dengan di Arab sana.

Ulama KH Ahmad Muwafiq mengulas mengenai pro dan kontra tradisi tumpengan dan sedekah bumi. Dia berharap tak ada lagi ribut-ribut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News