Rishi Sunak, Minoritas Pertama di Pucuk Pemerintahan Inggris

Rishi Sunak, Minoritas Pertama di Pucuk Pemerintahan Inggris
Pemimpin baru Partai Konservatif Inggris Rishi Sunak melambaikan tangan di London, Inggris, Senin (24/10/2022). Sunak akan menjadi Perdana Menteri Inggris menggantikan Elizabeth Truss. ANTARA FOTO/REUTERS/Henry Nicholls/rwa.

Bahkan selama menjadi Perdana Menteri dari 2005 sampai 2016, Cameron banyak menunjuk anggota kabinet yang mencerminkan inklusivitas.

Cameron juga pernah memprediksi pada 2012 bahwa perdana menteri pertama Inggris dari keturunan India akan berasal dari Partai Konservatif. Ramalannya terbukti tahun ini.

Meskipun demikian, Sunak bukan perdana menteri pertama Inggris yang berasal dari minoritas karena pada 1868 Inggris pernah memiliki perdana menteri dari kaum minoritas, yakni Benjamin Disraeli.

Tetap saja, kemenangan Sunak membuat mereka yang memajukan inklusivitas menjadi tersemangati, termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Sukses Sunak sendiri kian menegaskan Inggris memang telah menjauhkan rasisme dan intoleransi. Sebaliknya negeri ini membumikan inklusivitas, keberagaman, dan kesetaraan.

Tapi ini tak mengherankan karena Inggris secara umum dikenal paling toleran dan paling inklusif dibandingkan dengan kebanyakan negara-negara di Eropa, bahkan saat dunia dirasuki pemikiran-pemikiran rasis seperti sekarang.

Inggris pula salah satu negara yang menyatakan solidaritas kepada gerakan Black Lives Matter menyusul insiden rasial di Amerika Serikat pada 2020 yang sempat memecah belah masyarakat negara adikuasa ini.

Sebuah survei pada 2019 ketika Inggris masih bergabung dengan Uni Eropa, menunjukkan Inggris adalah negara yang paling tidak rasis di antara 12 negara Uni Eropa.

Rishi Sunak adalah antitesis untuk apa yang terjadi di Italia, Swedia, dan sudut-sudut Eropa lainnya yang digoreng oleh politik kebencian karena SARA

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News