Robek Trump

Oleh Dahlan Iskan

Robek Trump
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Menurut konstitusi setahun sekali presiden mengucapkan pidato State of the Union di depan rapat gabungan DPR dan Senat. Yakni untuk melaporkan apa yang dilakukan presiden selama setahun.

Maka Trump tidak melanggar konstitusi. Termasuk ketika tidak mau menerima salaman Pelosi.

Trump memang sangat marah padanyi. Pelosi adalah tokoh Demokrat yang mengimpeachnya Trump.

Di hari pidato itu Senat lagi mengadili Trump: apakah impeachment DPR itu dikabulkan atau tidak.

Namun Trump sudah tahu hasilnya: Senat menolak impeachment. Mayoritas keanggotaan Senat di tangan partai Republik.

Hanya satu anggota Republik yang menyetujui impeachment itu: Mitt Romney. Dari dapil negara bagian Utah. Ia dulu calon presiden, tetapi gagal menghadapi Barack Obama.

Meski tiga kali memutar ulang pidato itu rasanya tidak bosan. Pidato Presiden Amerika memang selalu sangat menarik: Ronald Reagan, Bill Clinton, Obama, dan siapa pun mereka.

Saat memutar yang ketiga kalinya saya lebih memperhatikan berapa kali sih pidato itu mendapat tepuk tangan. Kok rasanya begitu sering.

Inilah pidato yang dibuka dan ditutup dengan adegan permusuhan. Yang didemonstrasikan dua tokoh puncak eksekutif (Presiden Trump) dan legislatif (Ketua DPR Nancy Pelosi).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News