Rockie, Usung Classic Rock

Rockie, Usung Classic Rock
Rockie, Usung Classic Rock
BERAWAL dari keinginan menampilkan suatu aktivitas baru, tiga musisi yang awalnya tergabung dalam grup band T-Five (Rizal, Yerry, dan Bhenben) akhirnya menemukan konsep musik baru yang menjadi jati diri mereka. Tak cukup bertiga, Bojes, pentolan ajang pencarian bakat akhirnya ikut bergabung, disamping penggebuk drum bernama Iweng. Dengan bertambahnya personel, musik awal mengalami pembaharuan dan berujung pada konsep musik classic rock. ”Sebenarnya melalui kesepakatan kelima personel, pada 14 April 2007 lalu disepakati sebagai awal terbentuknya grup band. Formasi baru yang tidak hanya membawa karakteristik masing-masing personel, akhirnya bermuara pada musik pop dengan sentuhan rock. Sentuhan inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya Rockie,” terang Rizal kepada JPNN di Jakarta, Jumat (25/7). Sekalipun membawa sentuhan musik rock, kata Rizal, cinta tetap dipilih menjadi menu utama. ”Sehingga tak mengherankan bila alunan suara Bojes mampu menggetarkan emosi para pendengarnya. Pengalaman cinta pribadi pada dasarnya menjadi ilham yang mendominasi materi lagu, sebagai tanda adanya sentuhan melankolis yang kental. Lagu-lagu yang tercipta tidak hanya lahir dari tangan kelima personel Rockie, tapi juga ditambah sentuhan Ali dan Joice,” terang dia. Namun, terang Rizal, kesempurnaan dalam album, tidaklah dilalui dengan mudah. ”Waktu setahun diperlukan untuk mematangkan materi serta konsep musik, melalui aktivitas brain storming latihan hingga hang out bersama.” Diawali konsep dasar yang dilontarkan Yerry, sebagai pencipta lagu utama, keempat personel Rockie lainnya mulai melengkapi konsep yang ada dengan referensi-referensi yang semakin beragam. ”Setelah beberapa materi lagu terkumpul, kami berusaha mencari perusahaan rekaman yang bersedia menaungi grup band kami. Seiring berjalannya waktu, dengan dukungan pengamat senior Bens Leo, Rockie dipertemukan dengan salah satu perusahaan rekaman, Nagaswara. Kerjasama pun akhirnya disepakati, hingga membuahkan satu album berjudul 'Kita Pernah Ada'. Judul album tersebut pada dasarnya mengekspresikan keberadaan masing-masing personel di dunia musik, yang menjadi gambaran eksistensi sebagai musisi dan penyanyi,” papar Rizal.(gus/jpnn)

BERAWAL dari keinginan menampilkan suatu aktivitas baru, tiga musisi yang awalnya tergabung dalam grup band T-Five (Rizal, Yerry, dan Bhenben) akhirnya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News