Rombongan Nusantara

Rombongan Nusantara
Foto: diambil dari disway

Selama seminggu di Surabaya itulah sel dendritik yang disuntikkan tadi "mengajar" sel-sel di dalam tubuh. Agar sel-sel di tubuh itu bisa ikut memiliki imunitas.

Apakah selama seminggu itu mereka sudah memiliki imunitas yang cukup?

Itulah. Mereka harus diperiksa. Karena itu kemarin mereka ke Jakarta lagi. Diambil darah lagi. Dari pemeriksaan itu akan diketahui siapa yang sudah punya imunitas. Lalu seberapa banyak imunitas tersebut.

Mungkin –asumsi saya– mereka belum akan diberitahu hasilnya. Sewaktu disuntikkan kembali ke tubuh mereka minggu lalu tentu dosisnya tidak sama. Itu untuk mengetahui pada dosis berapa Vaksin Nusantara itu dianggap paling ampuh.

Yang jelas, selama seminggu setelah penyuntikan itu tidak ada keluhan apa-apa. Pun yang paling ringan. Itu sama dengan yang dialami mantan Menkes Prof Dr Siti Fadilah Supari, konglomerat Aburizal Bakrie, mantan Seskab Sudi Silalahi, dan penyanyi Anang Hermansyah beserta istri dan anak laki-lakinya.

Minggu depan mereka ke Jakarta lagi. Pemeriksaan lagi. Mereka dibekali surat keterangan. Siapa tahu dicegat operasi larangan mudik.

Kemarin petang saya hubungi mereka. Ternyata sudah kembali menuju Surabaya. Sudah sampai dekat Cirebon.

"Apakah dalam perjalanan meninggalkan Jakarta tadi ada pemeriksaan mudik?" tanya saya pada Nicky Yusnanda.

Setiap ketemu teman dia selalu ingatkan orang itu: jangan lupa bahagia. Saya sendiri sudah beberapa kali mendapat peringatan itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News