Rugi, Davomas Lirik Pasar Asia
Sabtu, 28 Januari 2012 – 08:05 WIB
Kondisi itu membuat manajemen tidak berani sesumbar mematok target tahun ini. Paling banter perseroan hanya memasang target penjualan relatif sama dengan proyeksi 2011 sebesar Rp 1,3 triliun. Estimasi 2011 itu sejatinya merosot jika dibanding dengan edisi 2010 dikisaran Rp 1,61 triliun. ”Ya, samalah dengan proyeksi 2011,” ujar Hasiem singkat.
Sementara, hingga kuartal III 2011, penjualan Davomas baru mencapai Rp 729,4 miliar. Penjualan yang masih tertekan juga membuat perseroan terus menerus menanggung rugi bersih dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2010, kerugian tercatat Rp 26,5 miliar dan September 2011 sudah menembus Rp 122,14 miliar.
Kapasitas produksi mencapai 140 ribu ton per tahun tetapi utilisasi hanya 40 persen atau sekitar 56 ribu ton. Itu terjadi menyusul melorotnya permintaan. Lemahnya penjualan itu juga membuat perseroan tidak mampu menikmati harga komoditi yang sejatinya membaik. Harga cocoa butter di pasar global mencapai USD 3500 per ton sedangkan cocoa powder lebih dari USD 4000 per ton. Margin juga bagus sekitar USD 800 per ton. Minimal utilisasi produksi antara 60-70 persen untuk mencapai level profit. (far)
JAKARTA – Produsen bubuk cokelat PT Davomas Abadi Tbk (DAVO) tengah membidik perluasan pasar alternatif. Itu dilakukan menyusul pasar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ralali Food Venture Rilis Makanan Tanpa Pengawet yang Bisa Bertahan Setahun
- Berburu Keping Oreo Pokemon Mew, Hadiahnya Traveling ke Jepang
- Cetak Laba Rp 15,98 Triliun Pada Triwulan I 2024, Mayoritas Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI
- Semester I 2024: Pertamina Hulu Energi Catatkan Kinerja Cemerlang
- RUPST 2024 BRI Insurance Laporkan Kinerja Positif
- BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Layanan Finansial Bagi PMI di Korsel