Rumah Rakyat yang Dibiayai BTN 100 Persen Menggunakan Produk Dalam Negeri

Rumah Rakyat yang Dibiayai BTN 100 Persen Menggunakan Produk Dalam Negeri
Sederet unit rumah subsidi BTN di kawasan Bogor (Ilustrasi). Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Ekonomi Benjamin Gunawan mengatakan, sektor perumahan subsidi sangat mendukung penggunaan produk dalam negeri, seperti yang diminta oleh Presiden Jokowi.

Sektor perumahan dinilai menjadi industri yang paling besar menggunakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam membangun rumah, khusus rumah subsidi TKDN yang digunakan bisa mencapai 90-100 persen.

Untuk itu, pemerintah perlu menggenjot lagi produksi rumah subsidi agar bisa lebih besar lagi.

"TKDN sektor perumahan, untuk rumah menengah ke bawah (subsidi), TKDN berada dalam rentang 90% hingga 100%. Bahkan banyak yang 100% khususnya rumah subsidi. Kalaupun ada komponen dari luar biasanya baja ringan atau produk seng yang terkadang ditemukan merek dari luar," ujar Benjamin.

Menurut dia, jika pemerintah mengalokasikan dana yang lebih besar lagi untuk mendukung pembangunan rumah subsidi, maka industri dalam negeri khususnya yang terkait sektor perumahan akan bangkit.

Apalagi sektor perumahan ini berdampak atau menciptakan efek berganda terhadap 174 industri turunannya.

"Seperti yang Pak Presiden katakan jika banyak yang menggunakan komponen dalam negeri maka uangnya akan berputar di Indonesia dan bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi. Tetapi kalau banyak yang menggunakan komponen impor maka uang akan lari ke luar negeri," tegasnya.

Berbeda dengan sektor perumahan mewah yang penggunaan TKDN nya dinilai Benjamin, tidak sebesar rumah subsidi.

Sektor industri terkait rumah diprediksi akan terus bergerak naik dan akan tumbuh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News